Bab 66

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas. Manajer Jansen belum juga datang.

“Reva, apakah kau sudah membuat janji dengan Manajer Jansen?” Alina mau tidak mau berkata dengan marah.

Reva: “Sudah, dia mengatakan dia akan datang.”

Alina melotot: “Jangan mengacaukan segalanya! Jika sampai terjadi kesalahan aku tidak akan memaafkanmu.”

Tidak sampai pukul setengah dua belas ketika pintu tiba-tiba ditendang terbuka.

Setelah itu masuklah Jansen yang mengenakan setelan jas dan sepatu kulit.

“Sialan, mengundangku makan siang tetapi tidak ada yang menyambutku di depan pintu. Jika tidak tulus seperti ini lebih baik tak usah undang!”

Jansen mengutuk sambil berjalan masuk.

Axel buru – buru bangun dan berkata:”Manajer Jansen, aku benar-benar minta maaf, ini kelalaian kami. Tolong jangan memasukkannya ke dalam hati. Mari, silahkan duduk, silahkan duduk!”

Alina juga tersenyum dengan penuh sanjungan di wajahnya:”Manajer Jansen, maaf telah menyinggung anda sehingga membuat anda kesal. Ini semua karena Reva yang tidak mengaturnya dengan baik, nanti aku tegur dia!”

mengatur yah tak perlu mengatur!” Jansen memaki:”Masih berpikir untuk

canggung dan melirik Reva dengan marah:”Reva, cepat kau kesini dan minta

cukup berlutut dari sana dan

tampak kesal

paling dalam tiba – tiba bersuara: “Manajer Jansen, ini

1

menedongakkan kepalanya dan mulai memaki: “Imej apa? Imej

saja ucapannya berhenti. Jansen menatap tuan muda Meng dengan wajah melongo. Seluruh badannya serasa tidak menapak pada lantai. Dia benar benar tercengang dan

 

“Kau … kau

beberapa kali” Ucap tuan muda

wajah Jansen memerah

muda Meng…”Jansen sulit

tuan muda Meng dengan tenang. “Ini

tak berani berbicara. Dia duduk di kursi

saja di kursi

Jansen. Lalu Alina dengan cepat

tidak perlu

Meng langsung berkata:”Manajer Jansen, kau saja yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255