Bab 67

Setelah selesai makan tidak banyak yang bisa dibicarakan.

Dengan kata lain Jansen gemetaran sepanjang acara makan itu dan bahkan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Axel dan Alina berusaha untuk membicarakan masalah pencairan rekening, tetapi Jansen yang tidak mau berbicara membuat mereka tak berdaya.

Adapun tuan muda Meng, dia terus berbicara dengan Reva dari awal hingga akhir sehingga mereka juga tidak terlalu memperhatikan Jansen.

Axel dan Alina merasa sedikit marah. Awalnya mereka mengira tuan muda Meng dan Jansen adalah kenalan lama sehingga dapat membantu menangani masalah ini.

Tetapi sekarang mereka malah tidak mengatakan sepatah katapun, bagus sekali! Lalu apa gunanya jamuan makan hari ini?

Selesai jamuan makan itu, nyonya Meng meraih tangan Nara dan berkata sambil tersenyum,”Gadis ini sangat cantik, Reva, kau telah mendapatkan istri yang baik!”

Reva tersenyum dan Nara pun tersipu:”Tante, kau terlalu melebihkan!”

sambil tersenyum, “Nah, saudara Shu,

tersenyum

jika anda mau menjadikanku sebagai putri angkatmu. Lalu aku akan memanggil anda

Wajah nyonya Meng tampak penuh kegembiraan dan dia melepas gelang giok dari pergelangan tangannya:

mamaku beberapa tahun yang lalu dan

tidak pernah memiliki anak perempuan.

sampai aku meninggal

sekali akhirnya aku memiliki seorang putri di usiaku

 

“Putriku yang baik, mulai sekarang gelang ini telah menjadi milikmu. Nanti jika kau dan Reva mempunyai seorang putri, kau dapat memberikan gelang ini kepadanya sebagai

dan berkata dengan suara rendah, “Mama angkat, ini … ini tidak baik … gelang ini terlalu berharga

yang baik atau tidak baik, kau telah memanggilku

berkata sambil tersenyum, “Baiklah, mari kita kembali dulu. Reva, baik

selama hidup ini hanya dia

yang seharusnya dikatakan seorang pria!” nyonya Meng mengangguk

pucat: “Nara, apakah kau sudah gila?

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255