Bab 78

“Aku … Nara berkata dengan emosi, “Aku akan membeli rumah besok dan kita berdua akan tinggal bersama!”

“Jangan harap!” Axel meraung: “Uang perusahaan itu milik keluarga Shu. Kau jangan pernah berharap untuk menggunakannya!”

“Ngomong-ngomong, pergi dan ambil stempel resmi perusahaan. Mulai sekarang aku akan meninjau setiap sen yang dikeluarkan perusahaan secara langsung!”

Alina masuk kedalam kamar dan Alina berkata dengan cemas, “Aku adalah direktur perusahaan, bagaimana aku bisa memberimu stempel resmi perusahaan?”

Alina berkata dengan marah: “Nara, apakah kau ingin membuat papamu marah? Apakah kau ingin membuat papamu dan aku mati didepanmu kau baru puas?”

Axel berlari ke dapur lalu mengeluarkan pisau dapur dan mengarahkannya ke pergelangan tangannya: “Kau mau menyerahkannya atau tidak? Jika kau tidak mau menyerahkan segel resmi itu maka aku akan memotong pergelangan tanganku didepanmu sekarang!”

Nara hampir gila dan mau tak mau dia menyerahkan segel resmi itu sambil menangis.

Reva merasa tidak berdaya. Dia hanya bisa berlaku kejam terhadap orang luar.

Sedangkan mereka ini adalah orang tua Nara. Bagaimana mungkin dia berlaku kejam terhadap mereka?

menunjuk Reva dengan pisau

berkata dengan marah, “Jika kau ingin dia

pisau ke lehernya: “Kau mau pergi! Coba

berani melangkah keluar dari rumah

berkata dengan panik: “Kau

dan menunjuk Reva

“Nara, jangan khawatir, aku akan kembali ke rumah sakit untuk tidur. Kau istirahat saja dengan baik, aku akan baik-baik

berkata

 

dan Alina tampak tidak terlalu peduli dengan ucapannya. Alina malah berkata dengan bangga: “Nara, kedepannya kau akan mengerti siapa

memahami niat baik kami, kau akan berterima kasih

niat baik kita. Yang

berkata dengan tegas: “Ya, yang penting kita sudah

Axel dan Alina bertemu lagi

minta maaf atas kejadian kemarin. Aku sudah mengusir Reva dari rumah. Sekarang dia tak ada hubungannya lagi

kau jangan menanggapi orang tak berguna itu. Nanti setelah dia menceraikan

suram dan dia melambaikan tangannya: “Sudahlah,

meminta maaf dengan tulus, berilah kami

kesempatan?” Bos Kosasih menatapnya: “Sebelumnya aku membantu kalian karena mengira akan bekerja sama dengan farmasi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255