Bab 77

Kenji dan yang lainnya diam-diam pergi kemudian Reva menjemput Nara dan membawanya pergi.

Tentu saja sebelum Reva pergi dia meminta Kenji untuk membantu paman Boris membayar tagihan medis istrinya.

Dulu ketika Reva masih tinggal disini paman Boris memperlakukannya dengan baik. Sekarang istrinya sedang dirawat dirumah sakit sudah sepatutnya Reva membantu mereka.

Di tengah perjalanan Nara bertanya kepada Reva bagaimana menyelesaikan masalah tadi.

Reva tidak mengatakan apa-apa tentang Kenji tetapi malah mengatakan bahwa dia telah menelepon polisi terlebih dahulu dan orang-orang itu ketakutan saat melihat polisi.

Saat itu Nara baru bisa menghela nafas lega dan berkata dengan marah,”Reva, lain kali jika bertemu dengan masalah seperti ini jangan bertindak seperti tadi lagi tetapi langsung panggil polisi saja!”

Sampai dirumah mereka melihat Axel dan Alina duduk diruang tamu dengan wajah pucat.

“Pa, Ma…”

Tepat ketika Nara hendak berbicara Axel menggeberak meja dan meraung, “Kau, masuk ke kamar!”

“Pa….”

– kataku yah?” Axel

dalam kamar. Apa kau ingin membuat papamu semakin marah!”

yang sesak napas akhirnya Nara tidak berani membantah dan

Shu kami

kapan aku

berlagak bodoh!” Alina meraung, “Apa maksudmu tadi ketika berada di

telah banyak membantu kami. Tidak apa-apa jika kau tidak ingin berterima kasih

menjadi lebih baik? Kau melihat keluarga Shu kami memiliki kesempatan lalu kau merasa

 

petinggi seperti bos Kosasih itu mau membantu kita

kau ingin keluarga

salah paham. Bos Kosasih adalah

adalah penipu!” Alina berteriak: “Reva, aku belum pernah melihat orang yang begitu hina dalam seumur

kau tidak menyukai orang lain tetapi kau juga menghina, mengatai dan menjebaknya. Mengapa

Apa saja bisa kau

pintu kamarnya:

Axel meraih cangkir teh di atas

dan hanya

lagi. Sekarang katakan padaku,

tidak

“Tidak mungkin untuk tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255