Menantu Dewa Obat
Chapter 156
Bab 156
Suasana hati Axel sedang sangat baik dan dia segera menyetujui mereka bertiga untuk pindah ke hotel lain.
Dan ketiga orang itu tidak berani lagi untuk meminta menginap di hotel berbintang karena rata – rata hotel berbintang menggunakan bahan yang sama untuk ranjangnya.
Ketika mereka hendak pergi tiba – tiba terjadi lagi sesuatu yang di luar dugaannya.
Saat mau check out kamar, Axel diberitahu bahwa mereka bertiga memiliki tagihan konsumsi yang cukup tinggi.
Ternyata setelah mereka berada di sana semalam, Rebecca sekeluarga tidak langsung masuk ke kamar untuk tidur tetapi mereka malah turun ke restoran di bawah untuk mengenyangkan perut masing – masing dengan berbagai macam makanan.
Biaya makan mereka sebesar delapan ribu dolar lebih.
Untung saja pagi ini sarapan prasmanannya gratis, kalau tidak dia benar – benar tidak tahu berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk sarapan pagi ini!
Mendengar biaya tagihan itu, Axel hampir muntah darah: “Kalian… kalian makan apa saja ini?
Rebecca menjawab dengan tatapan polos: “Tidak makan terlalu banyak juga.”
“Aku hanya beberapa macam makanan dan sebotol anggur merah.”
“Kakak ipar, kita juga jarang datang kesini, jangan bilang kau tidak rela untuk mentraktir kami yah?”
Dengan cepat Axel menjawab: “Mengapa kalian tidak memberitahuku jika kalian ingin makan?”
“Aku kan bisa mengajak kalian makan di luar, mengapa harus makan disini?”
“Apa kalian tahu bahwa makanan yang sama harganya lebih mahal disini dibanding diluar.”
– tiba wajah ketiga orang itu tampak dingin dan Rebecca berkata dengan marah, “Kakak ipar,
perusahaan yang besar, apakah
tetapi
benar, semakin kaya
kehilangan kesabaranya tetapi Alina dengan cepat berkata: “Sudahlah, sudahlah, ini
“Rebecca, jangan marah.”
sudah
“Pergilah bekerja hari ini.”
sangat gembira. Dan
“Apakah menjadi manajer umum?”
mulai dari 50.000
tahu
nafas dan berkata: “Tempat tinggalnya memang di Lavender Garden dengan luas sebesar 200 meter persegi lebih dan dekorasinya
tersenyum dan berkata: “Nah,
yah, aku sudah katakan bahwa kalian ini cukup
ini tak
saja, Nadine–ku datang kesini untuk membantu kalian dan dalam setahun kalian dapat menghasilkan keuntungan tambahan sebesar 30 hingga 50 milyar dolar. Nantinya
apa – apanya sama sekali. Ini karena kita masih satu keluarga jadi buat kami
ucapannya Axel sangat marah hingga tak bisa berkata
mereka tiba di
tampak sedikit kesal saat mengetahui bahwa Nadine hanya menjadi manajer umum di
saat Herman menyerahkan kunci mobil Panamera
muntah darah dibuatnya. Panamera ini adalah mobil
ini juga yang menyebabkan keuangan perusahaan krisis. Kemudian mereka mencari cara untuk menanggulangi hal ini dengan membeli sejumlah Astragalus yang bermasalah.
mobil ini juga ditinggalkan di
pernah naik dua kali mobil ini dan sekarang malah
sangat kesal sama sekali tidak ingin tinggal disini lebih lama lagi jadi dia
Read Menantu Dewa Obat by Novelxo.com Chapter 156
Read Menantu Dewa Obat $babTitle
The Read Menantu Dewa Obat series by Novelxo.com has been updated to chapter Chapter 156 . full Chapter episode bab
In Chapter 156 of the Menantu Dewa Obat series, Reva had to marry and stay with Shu's family in order to pay for her sister's medical treatment. Reva had to live in contempt of everyone and had to work hard without complaint. Then one day Reva discovered the mystery in the line left by her mother Reva, Now Reva has the power to decide the life and death of people,...... Will this Chapter 156 author Novelxo.com mention any details. Follow Chapter 156 and the latest episodes of this series at Novelxo.com.
Menantu Dewa Obat Chapter 156
Menantu Dewa Obat bab
Menantu Dewa Obat pdf