Bab 159

Axel tampak ragu – ragu sejenak lalu dengan cepat mengangguk: “Usulmu ini boleh juga.”

“Untuk masalah seperti ini biarkan Reva saja yang pergi.”

“Jika sampai terjadi masalah besar biar Reva saja yang menanggungnya nanti.”

“Karena selain lebih aman, kita juga dapat sekalian menyingkirkannya jika nantinya sampai terjadi apa – apa!”

 

Lalu keduanya segera pergi ke kamar Nara dan meminta Nara untuk menelepon Reva.

Nara kelihatan enggan untuk melakukannya tetapi dia juga tak bisa mencegah orang tuanya. Akhirnya mau tak mau dia menelepon Reva untuk pergi melihat situasinya.

Lalu Reva pun berangkat dari villa Dragon Lake dengan mengendarai sepeda listriknya ke tempat kejadian.

Saat tiba di tempat kejadian, Reva melihat situasi yang membuatnya sangat marah.

Sebuah mobil BMW merah terbalik di jalan dan dari jendela terlihat seorang gadis kecil yang masih terbaring di dalam mobil itu.

Kepala gadis kecil itu berlumuran darah dan tidak diketahui apakah gadis itu masih hidup atau sudah meninggal.

Ada sekitar tujuh atau delapan pria yang mengepung mobil itu dan mengelilingi seorang wanita.

“Selamatkan anak itu, selamatkan anak itu dulu…” teriak wanita itu dengan tak berdaya, tetapi orang – orang ini sama sekali tidak mempedulikannya.

Nadine sedang duduk diatas Panamera dan masih bercanda dengan orang – orang yang ada di sebelahnya seolah–olah kejadian itu hanyalah masalah sepele saja.

 muda yang mengenakan anting – anting duduk di samping Nadine dengan satu tangannya

 orang–orang dari rumah

 ingin menelepon polisi, tetapi untungnya saudara –

 maka akan merepotkan saja nantinya!”

 berkata: “Jangan khawatir,

 wanita jalang itu ingin

 juga sekarang aku adalah CEO perusahaan. Jika masalah sepele seperti ini saja

 yang berada di sekitarnya tiba – tiba

benar kita

 untuk absen besok. Nantinya kita akan bersama

 dan arogan seperti seorang

 dengar adikmu sangat cantik dan merupakan gadis tercantik di kota

 akan datang malam

 – tiba seorang pria

 juga ikut menoleh dan mata

Nadine: “Ini sulit dikatakan.”

 kalian tak perlu risau, nanti

 akan membantu kalian,

 – sorai lagi dan pemuda yang mengenakan anting – anting itu juga matanya tampak berbinar –

 itu sudah

 setuju jika kau mengenalkannya

 pria muda kemudian tertawa dan yang lainnya juga

“Apa maksudnya ini?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255