Menantu Dewa Obat 

Bab 336 

Xavier dan Kesya pergi dengan senyum lebar,

Beberapa satpam itu menatap Reva dengan penuh kecurigaan.

Setelah mendengar ucapan Xavier dan Kesya yang sinis itu mereka bahkan lebih merasa bahwa Reva mungkin akan mencoba menyelinap masuk kapan saja.

 

“Hei, kalau tidak ada kartu undangan lebih baik kau pergi saja!”

“Pertemuan pertukaran medis hari ini sangat penting. Orang-orang yang ridak ada hubungannya dengan acara ini tidak diijinkan untuk mendekat dengan seenaknya!”

Ketua satpam itu berkata dengan kencang.

Reva mengernyitkan keningnya dan berkata, “Aku benar – benar datang untuk berpartisipasi dalam pertemuan pertukaran medis hari ini. Aku tidak pernah mendengar bahwa diperlukan kartu undangan untuk datang ke sini?”

“Bagaimana jika aku menelepon dan bertanya?”

Ketua satpam itu langsung tertawa: “Ini mah omong kosong saja!”

“Kau benar – benar mengira bahwa di sini adalah pasar atau supermarket jadi sembarang orang bisa masuk?”

“Sudahlah, aku tidak ingin banyak omong denganmu lagi.”

lebih baik menyingkirlah. Jangan mengganggu pekerjaan kami di

merasa sedikit kesal dan berkata dengan serius, “Bisa tidak kalian berbicara dengan

sedang

itu langsung marah dan berkata,

penampilanmu yang dekil itu. Sudah tidak punya kartu undangan pun masih berani –

berdiri disini dan berbicara begitu lama saja sudah bisa dianggap cukup

sudah mengusirmu keluar dari

masih bilang

kalau kau

mau menelepon, lakukan di luar. Jangan

satpam itu mulai berteriak

sudah terhubung dengan dokter Tanaka dan menjelaskan

dengan

aku akan menyuruh

kepada beberapa satpam itu. “Tunggu sebentar, seseorang akan menjemputku sebentar

dan ketua satpam itu mencibir, “Oke, beri

langsung seret dia ke halaman belakang dan

menipu aku berarti cari

saat yang sama, di dalam sebuah kamar di lantai atas, Devi dan semua teman temannya

saja tiba itu sedang menceritakan tentang Reva dengan penuh

melihat pria itu tadi, aku benar-benar mengira dia adalah putra bodoh dari pengasuhku itu yang datang

kakilima dan tidak tahu sudah berapa kali dicuci. Warnanya sudah memudar dan

terlihat seperti orang idiot saja. Sekilas dia benar-benar

Panamera yang

membiarkannya duduk di mobilku itu, rugi dong

dolar kepadanya

ini masih memiliki sedikit harga diri, dia tidak mau uangnya dan mengatakan akan naik taksi sendiri

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255