Bab 378 

Seorang murid di sebelah Vincent berkata dengan keras, “Apa gunanya kau katakan hal – hal yang begitu hebat?” 

“Hari ini kami semua datang kesini untuk mengobati pasien bukan untuk mendengarkan ceritamu.” 

“Reva, sembuhkan pasien itu kalau kau memang punya kemampuan. Dan akui kekalahanmu kalau kau tidak punya kemampuan. Jangan membuang – buang waktu kami!” 

Semua orang langsung mengangguk. Ya benar, yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan. 

 

Reva terkekeh lalu dia mengeluarkan tiga jarum perak yang tadi Vincent tusukkan di tubuh orang 

ini. 

Lalu dia memegang salah satu jarum perak itu dan tiba – tiba menusukkan ke dada kiri pria itu. 

Para hadirin hanya melihat bahwa si pasien meringis sedikit lalu segera setelah itu si pasien dengan perlahan berdiri. Benar–benar berdiri. 

Semua orang langsung tercengang. 

Harus diingat bahwa setelah Vincent menyembuhkannya tadi dia juga mengatakan bahwa itu hanya sementara saja untuk menahan kondisi penyakitnya. Si pasien sama sekali tidak bisa berdiri. 

Sedangkan Reva dengan satu tusukan jarum saja sudah bisa membuat si pasien itu berdiri. Sekarang dapat terlihat dengan jelas perbedaan di antara keduanya. 

tampak sedikit panik. Apakah metode pengobatannya benar–

sebelahnya kemudian berkata dengan enggan, “Memangnya kenapa kalau bisa berdiri?”

tidak sulit untuk membuat seseorang berdiri? Dengan bisa berdiri juga

memiliki begitu banyak alat medis di lokasi ini serta dokter terkenal dari berbagai provinsi. Mereka semua

kita lihat melalui hasil tes!”

Semua orang mengangguk. 

dan perawat langsung bergegas. Dengan cepat mereka

hasil pemeriksaan pun

ada pada orang ini sebelumnya sudah hilang semua

seluruh hadirin yang

pasien ini pulang dan memulihkan dirinya secara perlahan. Pasien ini

sekarang Reva telah menyembuhkan dan membuatnya

langsung berkata dengan penuh semangat, “Reva, benar–benar seorang dokter yang sangat

mengobati dan memantau pasien ini. Tetapi

Reva dapat menyembuhkannya hanya dengan satu

medis tuan Lee benar –

dokter yang ada di sekitar ruangan itu juga saling berbicara. Semua orang dibuat terkejut

hinaan mereka barusan benar–benar berubah menjadi sebuah

ini benar–benar memiliki ilmu medis yang begitu luar

sama, Devi yang berada di kamar VIP lantai

dia mengerti dengan apa yang dikatakan kakeknya.

kemudian hari prestasinya pasti tidak akan dapat dibayangkan,

Devi merasa sangat menyesal. Seorang jenius seperti apa

hancur adalah Dion

tidak penah bermimpi bahwa Reva bisa memiliki ilmu medis yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255