Bab 417 

Setelah Axel selesai berbicara lalu dia naik ke atas dengan marah. 

Hana melirik Reva dan mendengus dingin. “Dengar tidak itu?” 

“Kau tidak punya hak untuk mengambil alih kendali keluarga ini!” 

“Kuberitahu yah, perusahaan ini harus diberikan kepada suamiku untuk dikelola!” 

 

“Kau ingin merebut barang dari rumahku? Reva, lebih baik kau menyerah saja!” 

Setelah berbicara lalu Hana pergi dengan arogan. 

Nara gemetaran karena merasa marah. “Ma, mengapa... mengapa papaku berbicara dengan tidak logis seperti itu?” 

“Tidak bisa, aku akan mencarinya untuk berbicara!” 

Alina memelototinya, “Kau mau bicara apalagi?” 

“Apa kau sedang mencoba untuk membuat papamu marah?” 

“Memangnya ada yang salah dengan ucapan papamu?” 

“Papamu adalah kepala keluarga ini. Sudah sewajarnya dia yang mengendalikan dan mengatur semua urusan keluarga ini, kan?” 

“Nara, mengapa belakangan ini kau selalu menjadi seperti ini?” 

selalu melawan papamu?”

membuat papamu marah, kau baru

“Ma, kenapa aku bisa membuatnya

yang

sekarang kau bersekongkol dengan Reva untuk mengusir aku dan

aku belum mati maka kau sama sekali tidak punya hak untuk inengambil alih kendali atas urusan di

Alina langsung naik ke

Nara memerah karena marah. Dia menggerakkan giginya dan berkata, “Aku tidak peduli. Pokoknya masalah ini tidak bisa dilakukan seperti

berkata dengan

perusahaan itu saja, kan? Berikan saja kepada mereka,”

tidak ingin mengelola perusahaan

cemas, “Reva, mengapa... mengapa kau

semua selalu mengatakan bahwa kau adalah orang yang tidak berguna

mendapatkan beberapa pencapaian sehingga dapat membuktikannya kepada

apa yang orang

hanya kau

di rumah sakit karena aku suka meneliti obat – obatan.”

memintaku untuk mengelola perusahaan itu, aku malah

dengan papa dan mama mengenai hal ini.”

“Reva, memangnya kau

dan Hana. Mereka hanya ingin merebut semua

ini kau tidak lebih keras sedikit, lain

“Nara, aku tahu ini

gunanya kita tetap bersikeras?”

papa dan mama terhadapku masih sangat buruk sekarang. Kalau kita tetap

sampai kita benar– benar membuat marah papa dan mama bukankah kita sendiri yang berdosa?”

menginginkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255