Bab 464 

Saat semua orang mendengar bahwa Reva yang akan minum anggur itu dulu langsung membuat mereka semua tertawa terbahak – bahak. 

Dengan anggur yang begitu banyak, setelah dihabiskan Reva pasti akan mabuk. 

Dia minum dulu? Itu namanya orang bodoh, kan? 

Si dewa mabuk langsung tertawa, “Oke, seberapa banyak pun yang bisa kau minum, aku akan mengikutinya!” 

 

“Kalau tidak minum itu pecundang!” 

Reva mengangguk dan melambaikan tangannya, “Ayo, tuangkan anggurnya.” 

Dengan cepat seseorang langsung menghampir dengan sekarton anggur. Dia membuka botol anggurnya dan menuangkan isinya ke dalam baskom. 

Dengan gundah Nara berkata, “Reva, kau.. kau jangan berlomba dengan mereka.” 

“Mereka hanya sengaja ingin memperdayaimu. Jangan tertipu.” 

Hana langsung berkata, “Kak, kau jangan ikut campur!” 

“Ini urusan para pria. Untuk apa kau ikut campur?” 

“Apalagi Reva sendiri juga sudah bilang, kalau tidak minum kan tidak bisa keluar dari rumah ini.” 

“Kenapa? Kau ingin dia mempermalukan dirinya sendiri?” 

“Jadi menantu yang menumpang di rumah kita saja itu sudah cukup memalukan. Sekarang kalau kau membuatnya mempermalukan dirinya 

lagi, lebih baik suruh

– jelas Hana

sudah dituangkan ke dalam baskom. Dan baskom

lagi dan langsung menuangkannya ke dalam baskom. Dengan begitu baskom itu sudah terisi hampir

buru – buru mencegahnya, “Reva, jangan

menghabiskan anggur yang ada

tempat itu langsung terpana. Mereka

semua dalam satu kali

Reva sama sekali tidak kenapa – napa. Dia seperti hanya

terpana. Sebelumnya Reva sama sekali tidak pernah minum anggur. Dia selalu mengira bahwa Reva sama sekali tidak

yang bisa menduga bahwa Reva bisa menghabiskan begitu

apa... apa kau baik – baik saja?”

dan menggelengkan kepalanya.

ekspresinya tampak tenang dan kecepatan bicaranya juga

Siapa yang tidak mengagumi ketahanan tubuhnya

yang tahu bahwa

kekuatan batinnya untuk mengeluarkan alkohol dari dalam tubuhnya dengan

air minum biasa saja. Kadar

baskom pun tidak masalah. Dia hanya perlu ke toilet

bertanding minum bersamanya itu hanya akan

S ataupun 10 liter pun apa bisa mereka bertanding dengan orang minum

tenangnya. Hari ini dia memang sengaja mau memberikan pelajaran

aku mabuk? Oke, kalau begitu ayo

memandangi si dewa mabuk dan berkata, “Sekarang

mabuk tampak ketakutan. Sebuah baskom yang dituang

ini dia pasti mampus!

memang

Kali ini, aku rela

usah bertanding

“Aku pergi dulu!” 

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255