Menantu Dewa Obat  

Bab 571 

Axel merenung sejenak dan berkata, “Hana, mengenai hal yang kau katakan itu apa benar – benar dapat diandalkan?” 

“Ini 3 milyar loh. Kalau sampai ada yang salah, itu bukan masalah yang sepele!” 

“Yang masalah 3 milyar waktu itu saja kalau bukan pada akhirnya kita bisa mendapatkannya kembali, kita juga pasti sudah tamat.” 

 

Hana tersenyum dan berkata, “Pa, kau tenang saja.” 

“Kali ini beda dengan yang waktu itu.” 

“Yang waktu itu kan memang orangnya itu penipu. Tetapi kali ini kita bekerja sama dengan putra sulung dari keluarga Permana yang juga merupakan salah satu keluarga dalam sepuluh besar keluarga terpandang itu.” 

“Mereka adalah orang yang cukup terkenal di seluruh kota Carson.” 

“Kalau orang biasa ingin bekerja sama dengannya saja pun masih belum tentu bisa mendapatkan kesempatan itu.” 

“Kalau bukan karena putra sulung keluarga Permana akhir – akhir ini kekurangan likuiditas, bisa jadi orang – orang itu juga tidak akan peduli sama sekali dengan kita.” 

“Kesempatan yang bagus seperti ini jangan sampai dilewatkan.” 

Dengan cemas Alina bertanya, “Bagaimana kau bisa tahu kalau dia adalah putra sulung dari keluarga Permana?” 

terlalu kenal dengan

dan berkata, “Ma, aku sudah mengkonfirmasi akan hal

sebenarnya sejak awal kita sudah bekerjasama dengan perusahaan

telah mencari tahu tentang perusahaan konstruksinya dan saham keluarga Yu di antara sepuluh keluarga besar

Permana tetapi tidak

sudah pasti

“Baguslah kalau

satu dari kesepuluh keluarga terpandang itu maka pasti tidak akan rail uangnya.”

pikir itu boleh dilakukan.”

masih merenung. Hana berkata dengan suara

Permana ini selesai dibangun, investasi kita pasti akan berlipat ganda. Dan yang paling penting

kita juga pasti akan menjadi perusahaan

 

Shu pun mungkin tidak akan sehebat perusahaan real estat

ini, kita juga bisa membuktikan kepada kakak–ku itu agar dia bisa lihat orang seperti apa Reva

– benar

perlahan dia mengangguk. “Oke,

kalau 3 milyarnya sudah ada, aku

yah, jangan

gembira, “Pa, kau tenang saja, aku pasti tidak

tampak senang sekali. “Pa, kau bisa

dari si Reva itu, hanya

sudah

itu bisa lihat seperti apa manusia sampah macam si Reva itu.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255