Menantu Dewa Obat 

Bab 570 

Semua orang langsung terpaku. Mereka sama sekali belum pernah melihat Reva begitu marah. 

Dengan suara bergetar Alina berkata, “Reva, kau… kau jangan keterlaluan. Semua ini adalah barang – barang keluargaku, kau...” 

Nara langsung berkata, “Ma, kali ini aku mendukung Reva!” 

 

“Kau jangan bilang semua barang – barang itu adalah milik keluarga kita. Perusahaan atas namaku, dan rumah ini atas nama Reva.” 

“Aku tetap akan membiayai kau dan papa serta memberikan uang yang cukup kepadamu.” 

“Tetapi Hana dan Hiro, aku tidak punya kewajiban untuk membiayai mereka!” 

Reva melirik Nara. Pada saat yang kritis seperti ini, Nara selalu membelanya. 

Wajah Alina langsung berubah. Dengan marah dia berkata, “Nara, beraninya kau membela orang lain.” 

“Oke, kalau... kalau begitu aku akan mati di depanmu. Aku akan mati didepanmu sekarang juga...” 

Alina mengambil pisau dapur dari tangan Axdel dan mencontohkan dengan mengarahkan pisau it uke lehernya. 

Nara meneteskan air mata namun pada akhinya dia menggertakkan giginya dan udak menghentikannya. 

Untuk masalah Reva, dia tidak akan mengalah lagi! 

Lalu Reva mengeluarkan ponselnya dan langsung melakukan panggilan telepon. “Tiger, kau pergi dan keluarkan semua prosedur untuk mentransfer 3 milyar dolar dari perusahaan farmasi Shu.” 

pengacara terbaik, aku mau menjebloskan Hiro dan Hana ke penjara!”

tidak berani melakukan ancamannya. Dia hanya

tak berkutik, “Reva, kau.. kau

 

kau urusi suamimu itu, bagaimanapun juga Hana itu

dingin. Dia sama sekali tidak mengatakan

situasi ini, dia tahu bahwa kali ini Reva sudah

mengedipkan matanya kepada Alina kemudian berkata dengan keras, “Hana, kau ini memang

boleh menghina mamanya orang

kau minta maaf kepada

memucat. Dia dapat melihat bahwa kali ini kedua orang tuanya sudah udak

berbisik, “Kakak.... Kakak ipar… aku... aku

sama sekali tidak mau menatapnya. Dengan dingin dia berkata, “Apa

aku sudah meminta maaf,

mengerutkan keningnya, “Kalau kau tidak mau meminta

 

apa!” 

langsung mendesaknya, “Hana, bicara dengan baik!”

dan berkata, “Kakak ipar, tolong maafkan aku,

berani mengulangi hal

kemudian melihat Axel dan Alina lalu berkata, “Kami bisa memberikan

dengan ucapan aku yang tadi itu, waktu satu minggu itu sama sekali udak mungkin!”

setuju. Saat Reva marah, mereka juga

naik ke atas dan Alina segera menyeret Hana

masuk ke dalam ruangan, Reva dan Nara berjalan ke bawah lagi lalu dengan diam–diam berdiri di depan pintu kamar.

ingin dilakukan oleh Axel dan Alina dengan

langsung menangis. “Apa si Reva ini sudah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255