Menantu Dewa Obat 

Bab 593

Axel bertanya–tanya dengan heran, “Apa masih ada?” 

“Bukannya mereka sudah menjual semua saham mereka kepada Kenji waktu itu?” 

Sambil tersenyum Hiro berkata, “Hanya saham milik Tommy saja yang dijual. Sepertinya saham milik Alex dan yang lainnya tidak dijual semuanya.” 

“Kau lupa, saham milik Alex sepertinya sedang digadaikan jadi tidak bisa dijual.” 

Axel mengangguk, “Ya, sepertinya ada hal seperti itu.” 

“Tetapi, mencari mereka untuk meminta bantuan... apa ... apa ini pantas?” 

“Scharusnya kau juga tahu bahwa Alex sangat membenci kita!” 

Hiro terkekch, Pa, masalah ini juga harus menggunakan strategi.” 

“Kalau memberitahu mereka begitu saja pasti tidak akan berhasil.” 

“Tetapi, kalau mereka mendapatkan kabar ini dari tempat lain, mereka pasti akan merasa bahwa mereka sudah mendapatkan kartu AS kita sehingga mereka pasti akan segera menggunakan kesempatan ini untuk mengganggu kita.” 

Mendengar itu, Axel sangat gembira. Lalu dia mengangguk dan berkata, “Idemu ini sangat bagus.” 

“Hiro, aku serahkan masalah ini kepadamu. Jangan kecewakan aku!” 

kakak–ku dan tidak akan membiarkannya kembali ke perusahaan serta tidak membiarkannya mentransfer

datang berbuat onar dan Reva tidak dapat menutupi lubang ini, maka

aku untuk mengawasi

mengangguk dengan penuh semangat, “Tenang saja, besok aku tidak akan membiarkan

Hiro mencari teman-temannya untuk menyebarkan kabar itu kepada

yang mendapatkan kabar itu segera

keluar inti langsung ditelepon dan disuruh pulang. Mereka bersiap

paginya, Reva

saja mau berangkat kemudian diberhentikan oleh Hana,

tidur, katanya dia merasa pusing dan tidak bisa bangun dari

dan bergegas ke kamarnya kemudian mendapai Alina yang berbaring di tempat tidur sambil

“Ma, kau kenapa?” 

“Apa kau sakit?” 

rumah sakit

 

berbicara, dia hendak menelepon ambulans.

– buru menghentikannya. “Tidak... tidak apa – apa. Aku hanya merasa sedikit pusing saja. Baringan sebentar juga sudah sembuh.”

menghentikannya: “Tidak ... tidak apa–apa, aku hanya sedikit pusing, berbaring saja sebentar.”

pergi ke rumah sakit.

menatap Alina kemudian berkata, “Ma, tetapi

kita periksakan saja?”

jadi tidak

– ngibaskan tangannya. Sebenarnya dia hanya berpura–pura sakit. Dia sengaja menunda waktu

di sampingnya, “Kakak, aku juga tidak tahu apa yang terjadi dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255