Bab 676 

Dan akhirnya Reva meninggalkan Gnome bersama dengan tungku pil itu. 

Sambil mengemudi Devi menyenandungkan sedikit lagu karena dia merasa sangat senang.

Kali ini, sekali lagi dia mendapatkan kesempatan untuk melihat kehebatan Reva lagi sehingga di dalam hatinya dia lebih mengagumi Reva lagi. 

Tiba–tiba Devi berkata, “Hah? Ada apa disana?” 

Reva melihat ke tempat yang ditunjuk oleh Devi dan melihat ada sekelompok orang di sana yang sedang memukuli beberapa orang.

Orang yang sedang dipukul itu adalah Jacky dan yang lainnya. 

Dan orang yang berdiri di paling luar adalah Bernard. 

Sepertinya Bernard sengaja mengajak orang untuk memberi pelajaran kepada Jacky dan teman temannya. 

Dalam acara pelelangan ini, Jacky dan beberapa orang lainnya sengaja mempermalukan Reva di depan umum sehingga menyebabkan Bernard salah menduga tentang kekuatan Reva yang mengakibatkan Bernard mendapatkan kerugian yang cukup dalam. 

Tentu saja, Bernard ingin melampiaskan semua ini kepada Jacky dan teman – temannya itu. 

Meskipun dikatakan bahwa Jacky ini adalah kerabat jauh dari keluarga Trey namun pada dasarnya keluarga Trey sama sekali tidak mengenali mereka. 

Jadi meski Bernard membunuhnya sekalipun, keluarga Trey juga tidak akan mempersoalkannya. 

Reva cemberut: “Ngga penting, ayo pergi.” 

melihat situasi yang sedang terjadi di

“Kenapa ngga penting?” 

merasa cukup

pergi dan melihat

itu kemudian Devi

tak berdaya. Si Devi ini benar–benar singat suka

kesana lalu beberapa anak buah Bernard segera menghampiri dan

menjulurkan kepalanya, “Tidak apa-apa, kami hanya

saja.”

ketika

tidak berani melakukan apapun kepada Devi lalu dia melambaikan tangannya sebagai isyarat kepada anak buahnya agar mereka

lalu membuka pintu mobilnya sambil menatapi

semuanya sedang dihajar di tempat

tiga orang seperti itu tetap saja dia juga

 

seluruh wajahnya berdarah – darah. Dia berlutut di lantai dan terus memohon belas kasihan kepada mereka. “Jangan pukul aku, jangan pukul aku, aku

ini, orang–orang ini sama

Bernard, sepertinya dia benar–benar siap untuk membunuh mereka!

dalam mobil

“Kau

datang untuk bersenang –

kalian inginkan. Kau tak usah mempedulikan kami

nafas dalam – dalam dan berkata dengan dingin, “Patahkan semua kaki

juga, ambil semua hape dan alat

bisa pulang dengan hidup–hidup, itu

semua memang pantas untuk mati

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255