Bab 689 

Ketika ketua satpamnya melihat situasi ini, dia langsung merasa panik. 

Dia tidak kenal dengan Tiger dan mengira Tiger itu bukan apa–apa. 

Di luar dugaannya, Tiger malah membawa begitu banyak anak buah. 

Namun tetap saja dia tidak mau kalah gengsi dan berkata dengan marah, “Sial, apa karena kau merasa lebih banyak orang jadi berani menindas orang?” 

“Kalau berani, kau tunggu saja disini. Aku juga akan memanggil saudara–saudaraku ke sini sekarang!” 

Tiger tersenyum, “Ooh, silahkan!” 

“Hingga sebesar ini aku belum pernah melihat orang yang begitu sombong!” 

“Kau masih ingin memanggil anak buahmu, kan?” 

“Oke, aku akan memberimu kesempatan.” 

“Ayo sini, sini. Berikan dia sebuah ponsel dan biarkan dia menelepon seseorang.” 

Kapten satpam mengambil ponselnya dan menelepon sebuah nomor terlebih dulu: “Tuan Edy, ini aku. Aku ada sedikit masalah disini, kau datang dan bantu…” 

Sebelum ucapannya selesai lalu Tiger langsung berkata: “Si botak Edy di jalan Dili itu, kan?” 

“Ayo, suruh dia lari ke sini.” 

“Kalau dalam 10 menit belum sampai, aku akan mematahkan kakinya!” 

itu tertegun.

botak Edy ini adalah ketua geng lokal. Ada berapa banyak orang yang berani berbicara dengannya seperti

merasa panik. Tiba–tiba dia tersadar bahwa orang yang

tidak sabar Tiger berkata, “Kenapa kau masih diam saja?

yang

mencari masalah denganku di kota Carson ini!”

aku… aku tidak tahu kalau kau bukan orang

langsung menampar wajahnya dan memaki, “Belum sempat

Buat panggilan telepon

dia. Kalau bajingan ini berani berhenti menelepon satu menit

jari–jari tangannya dan juga jari–jari kakinya.”

habis dipotong, potong lagi tangan dan kakinya dan yang terakhir baru potong kepalanya!”

yang berada di belakang

“Bro, aku benar tahu bahwa

“Ya!” 

– 

benar 

benar–benar sudah buta. Aku tidak tahu siapa kau, anggap saja aku ini hanya

tidak mempedulikannya. Dia hanya mengetukkan tangannya di

“Ayo, hajar!” 

dan menekan si ketua satpam ke lantai. Sambil memegang

ketua satpam itu sangat kesakitan sekarang dan akhirnya dia baru tahu bahwa dia telah bertemu dengan lawannya.

Rimba, aku ada masalah sedikit

Rimba dari jalan Greco, suruh

waktu lima belas menit, kalau tidak aku sendiri. yang akan mematahkan kakinya!”

ini sudah gemetaran sekarang. Dengan cepat dia menelepon nomor lain lagi, “Paman Sugi, aku…”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255