Menantu Dewa Obat

Bab 734 

Austin tidak menjelaskan banyak tentang hal ini kepada Reva. Setelah selesai menyeruput secangkir teh lalu dia membiarkan Reva pergi. 

Naomi sendiri yang mengantarkan Reva keluar. Di depan pintu Naomi tampak tersipu dan berbisik, “Kak Reva, nanti…. nanti saat aku merasa bosan, apa aku bisa pergi untuk mengobrol denganmu?” 

Gadis ini tidak pernah punya teman. 

Dia tahu dengan jelas bahwa Reva yang telah menyelamatkannya jadi dia merasa bersyukur dan di dalam hatinya agak bergantung kepada Reva. 

Reva teringat dengan ucapan Austin lalu dengan lembut tersenyum, “Bisa.” 

“Aku juga punya seorang adik perempuan. Kalau lain kali kau datang mencariku, adikku itu pasti akan sangat menyukaimu.” 

Naomi merasa sangat senang. “Wahh, bagus sekali kalau begitu!” 

“Kalau begitu setelah aku boleh keluar rumah, aku akan pergi mencarimu!” 

Reva mengangguk sambil tersenyum lalu meninggalkan villa Austin di bawah tatapan Naomi. 

Pada saat ini, Austin yang sedang berdiri di depan teras memandangi Reva yang berjalan menjauh. 

Setelah beberapa waktu, Austin berbisik, “Ciella, akhirnya aku sudah menemukan seseorang yang bisa melindungi Naomi.” 

“Akhirnya aku sudah bisa dikuburkan bersama denganmu!” 

Tidak ada yang tahu rahasia apa yang ada di dalam hati Austin. Bahkan Kenji dan Naomi pun tidak mengetahuinya. 

Reva bergegas ke Shim Group dan Kenji sudah menunggunya sejak tadi disini. 

Aset tuan Rodriguez, Peter dan yang lainnya berada di bawah kendali Austin. 30% diantaranya akan dibagikan kepada Reva. 

Kenji yang bertanggung jawab atas pembagian ini secara langsung. Kebetulan aset 30% ini terkait dengan bidang konstruksi sehingga dapat langsung dihubungkan dengan perusahaan konstruksi Reva saat ini. 

Herman dan Tiger juga sudah berada disini sejak tadi. Reva tidak ingin ikut campur dalam bisnis ini. Herman dan Tiger sekarang sudah mengelola perusahaan ini dengan baik. 

Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan semua formalitasnya dan saat ini semua aset itu sudah menjadi milik Reva. 

Kenji mengatur kembali semua hal – hal ini dengan mendirikan perusahaan baru dan 

memindahkan semua ini ke dalam aset perusahaan. 

ini menjadi milik

selesai lalu Reva berkata kepada Herman dan Tiger, “Herman, urusan di perusahaan konstruksi itu bisa dikatakan sudah rampung. Tidak ada banyak hal lagi yang perlu dilakukan untuk saat ini.”

dulu lalu mulai merekrut

Nanti begitu proyek di

langsung mengangguk. Keduanya sangat

semakin besar saja aset Reva. Mereka yang mengikuti Reva juga posisinya

sekali dengan keputusan yang dibuatnya

saja waktu itu dia melawan Reva mungkin sekarang tubuhnya

tidak hanya asetnya yang meningkat dengan pesat tetapi statusnya juga

malam. Pada saat itu dia sendiri yang ikut bersama dengan Austin untuk pergi mencari kesepuluh keluarga terpandang itu.

men 

mungkin

itu Reva juga sudah siap untuk

sudah berencana

ingin membalas dendam, dia harus mengumpulkan kekuatan

masih merasa ragu – ragu karena bagaimanapun juga kota Carson adalah milik Austin

sudah mau pergi dan dia masih ingin melepaskan

kesepuluh keluarga terpandang itu sama

ini harus Reva lakukan semuanya dengan sendirian.

pergi, kesepuluh keluarga terpandang itu pasti akan langsung memberontak.

kekuatan yang Reva miliki saat ini, akan sangat sulit baginya untuk menaklukkan kesepuluh keluarga terpandang itu dalam waktu satu

boleh buat, mau tak mau dia harus bekerja keras. Ini bukan hanya demi untuk mewujudkan permintaan Austin tetapi juga demi

dan yang lainnya sudah tidak berani macam –

Alina juga telah bersikap sopan terhadap Reva sekarang. Mereka tidak

kalau mereka bertemu dengan Reva, mereka juga tidak berani mengatakan

saja membuat Reva terbunuh

dan bekas luka

ini, sepulang kerja Reva

keseluruhan. Reva berencana mencari waktu luang

telepon dari mamanya, “Nara, apa kau

Sky Pavilion. Tante ketigamu dan yang lainnya baru saja datang ke sini. Nanti malam kita bertemu,

“Tante

mereka sudah pergi ke

me 

berkata, “Ya, mereka baru saja kembali

luar negeri itu mengirimnya pulang ke sini

datanglah ke sini. Kita sudah

senang. Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan