Bab 774 

Reva terdiam, kapan aku marah dan ingin menelanmu?Aku juga tidak selapar itu

Nara langsung meraih Reva: “Jangan kesanal” 

“Ma, ada masalah apa, kita bicarakan dengan jelas semuanya disini hari ini!” 

Alina kesal: “Nara, apa maksudmu?” 

“Apa kau kira sekarang kau sudah hebat dan merasa bahwa mama–mu ini telah menjadi beban bagimu?” 

“Kau lupa yah, waktu kau masih kecil dulu, setengah dari gaji bulanan tante ketigamu diberikan kepada keluarga kita untuk menghidupi kalian berdua.” 

“Sekarang, kau lihat sendiri sudah seperti apa dirimu yang sekarang?” 

“Kau menjadi sombong setelah menjadi seorang CEO perusahaan?” 

“Sama sekali tidak ingat dengan jasa kebaikan orang lain lagi?” 

“Apa kau masih punya hati nurani?” 

Nara kesal: “Ma, bagaimana bisa dibilang aku tidak punya hati nurani?” 

“Sejak tante ketiga dan keluarganya pulang kesini, acara makan–makannya saja sudah menghabiskan beberapa juta dolar hanya untuk dua kali makan dan itu semua juga dibayar oleh keluarga kita.” 

“Aku juga tidak mempersoalkan mereka yang sudah tinggal di rumah kita selama dua minggu.” 

“Tetapi, bisa tidak kita tegas’sedikit dalam melakukan sesuatu?” 

Sejak mereka pulang kesini aku juga sudah bilang akan memperlakukan

yang telah mereka

semua orang melecehkanku?”

rumah dan

masih bisa tahan dengan hal seperti

bisa

berkata, “Nara, siapa yang

menghargai kau makanya mereka mengajakmu minum. Sekarang apa maksud dari

untuk membuat mereka semua mabuk hingga muntah darah. Menurutmu

kalian yang melakukan hal seperti ini kepada orang

juga ikut mengangguk – angguk. “Nara, kau

makan seperti ini kalau orang–orang bersulang denganmu itu karena mereka menghargaimu.”

hal ini

mendengus dingin: “Ooh, menghargaiku yah?”

kalian berdua juga ada disini.”

seharusnya dimulai dari kalian sebagai orang yang lebih tua di rumah ini.”

anggota keluarga kita lengkap koq di sini. Mengapa mereka hanya ingin bersulang denganku dan bukan dengan kalian?”

tidak menganggap kalian

dan tidak tahu bagaintana harus menjawabnya.

menepuk tangannya: “Itu benar.”

bahkan sama sekali tidak bersulang segelas

di mata kalian, kami berdua ini sama sekali tidak dianggap?”

ajar

Dia benar–benar tak bisa membantah

– 

lalu dia berdahlih lagi. “Mung… mungkin mereka mengira bahwa kakak–ku ini adalah CEO perusahaan jadi mereka ingin mulai bersulang dengan CEO perusahaannya dulu.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255