Bab 793: 

Wajah Anissa memerah karena merasa malu. Kemudian dia berkata bahwa dia telah membeli rumah di luar negeri sehingga sekarang tidak punya uang lagi. 

Alina menyeka airmatanya ketika ini. Dia merasa sedih untuk adik perempuannya. 

Hana cemberut dan berkata, “Kalau rumahnya dijual kan uangnya sudah kembali lagi?” 

“Ngomong- 

itu!” 

– 

ngomong, nantinya kalian juga akan menetap disini, kan? Jadi untuk apa rumah di luar negeri 

Anissa hanya membual. Mereka mana ada rumah di luar negeri? 

Begitu mendengar ucapan Hana lalu Anissa terdiam sejenak dan akhirnya hanya bisa menangis sambil meratap: “Hana, kau… kenapa kau begitu tega?” 

“Rumah itu akan digunakan adikmu untuk menikah nanti.” 

“Kalau sudah di jual, nantinya bagaimana dia akan menikah di kemudian hari?” 

“Kakak kedua, aku… aku benar-benar tidak ingin hidup lagi…” 

Alina mendelik kepada Hana: “Hana, diam kau!” 

balik ke kamarmu!”

ngga ngebantu apa – apa. Bisanya

– 

yang buruk saja!”

Aku ngga akan

lalu menatap Hana dengan penuh harap: “Nara, bagaimana kalau kau bantu

kau masih kecil, tante ketigamu sangat baik sekali kepadamu.

Apa – apaan sekarang, mengapa dirinya malah

kami masih harus membayar biaya kompensasinya hanya karena putranya yang tidak mau mendengarkan nasehat lalu akhirnya membuat masalah di luar sana?Sejujurnya, kalau masalah ini hanya masalah sederhana dan bisa ditangani dengan sejumlah uang maka Nara tak akan peduli. Bagaimanapun juga, tante ketiga memang sangt baik kepada mereka!Tetapi masalahnya Spencer yang baru saja datang ke negara ini

kami baru akan keluar di akhir tahun.”

mendapatkan gaji saja setiap bulannya. Aku mana punya uang

cemas Alina berkata, “Kau adalah CEO perusahaannya. Apa kau tidak bisa

marah, “Cara apa yang kau ingin

ingin meminta aku untuk menggelapkan

kau ingin aku juga ikut

marah sekali hingga tak bisa berkata – kata.

Vivi berkata, “Kak, sekarang yang

dulu.” 

saja mobilmu itu. Gunakan uangnya dulu

keluarga Shu tercengang dan terkejut dengan ucapan yang sangat

dari keluarga Sumarno bisa mengatakan ucapan yang tak tahu malu seperti itu. Adikmu sendiri yang tidak mau mendengarkan nasehat orang hingga mengalami kecelakaan mobil. Lalu sekarang malah harus aku yang menggadaikan mobil agar bisa mendapatkan uang untuk menolong adikmu itu?Dan yang paling penting, mereka bisa

– 

dirinya. Dia benar-benar khawatir

menenangkan dirinya sehingga langsung memaki

apa kami harus

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255