Bab 830

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Vivi, Jayden segera bergegas ke PT Smith dengan penuh semangat.

Begitu sampai di depan pintu, dia langsung dihentikan oleh satpam.

Anya suka dengan ketenangan jadi biasanya dia tidak akan mengijinkan orang masuk ke PT Smith dengan sembarangan.

Jayden melirik satpam itu dan langsung berkata, “Ehh, kemarin aku baru datang ke sini, apa kau sudah lupa?”

“Papaku adalah Spencer Sumarno, CEO dari PT Peaceful yang bercabang di Jakarta.”

“Kami mempunyai hubungan bisnis dengan PT Smith dan baru saja menandatangani kontraknya kemarin…”

Jayden sudah mengoceh cukup lama tetapi satpam itu masih tetap memasang ekspresi datar seolah dia tidak mengenalinya.

Pada akhirnya, Jayden tak punya pilihan lain selain berkata, “Kemarin aku datang dengan Reva. Reva, apa kau ingat?”

Ekspresi si petugas keamanan itu langsung berubah. Dengan penuh hormat dia berkata, “Ooh, ternyata temannya tuan Lee!”

“Maaf, kalau aku sudah menyinggungmu.”

“Anu, apa kau ada sesuatu hal?”

“Apa aku perlu meminta resepsionis membantumu dengan sesuatu?”

Jayden seperti mau pingsan saja rasanya.

merupakan CEO dari PT Peaceful yang bercabang di Jakarta pun tidakbisadibandingkandengankata – kata “teman Reva“?Apa –

di dalam hatinya namun tidak berani mengucapkan kata khawatir akan

satpam mengantarnya ke meja

itu dari mulutnya karena

Reva, dia langsung tersenyum dan menjamunya dengan

dia menggunakan cara kakaknya dan berkata: “Jadi begini, ada sesuatu yang harus Reva kerjakan untuk sementara ini oleh sebab itu dia meminta

berbicara lalu dia menatap resepsionis itu dengan penuh

hanya dengan mengandalkan nama Reva saja, dia bisa bertemu dengan

I a

“Silahkan di tunggu sebentar, aku akan menelepon direktur Anya sekarang!”

kemudian, dia menutup teleponnya lalu sambil tersenyum dan berkata, “Direktur Anya sudah menunggumu di kantornya. Aku akan mengantarkanmu

mau muntah darah saja rasanya.

beberapa kali datang ke perusahaan ini tetapi masih juga belum dapat bertemu dengan Anya.

nama Reva

naik ke atas dan saat berada di dalam lift dia merapikan rambutnya dengan

cermat.

Anya sudah menunggu di depan pintu

“Halo, silahkan.”

Jayden ke kantor Anya.

Hari ini dia mengenakan gaun

sempurna tampak lebih anggun saat

penampilannya seolah dapat memberi kesan kepada orang lain

melihatnya, dia merasa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255