Menantu Dewa Obat

Bab 865

Begitu mendengar ucapannya ini, para pemuda kaya itu langsung mengernyitkan keningnya.

Mereka sudah terbiasa keluar untuk bersenang–senang dan para gadis–gadis di klub malam itu selalu menarik dan tidak membiarkan mereka pergi!

Sedangkan apa yang dikatakan Nara saat ini jelas–jelas bermaksud untuk mengusir mereka sehingga membuat mereka sedikit kesal.

Tuan muda Permana duduk tepat di samping Nara lalu dengan perlahan berkata, “Nona cantik, mengapa kau bersikap seperti itu?”

“Semua orang datang untuk bersenang–senang. Kalian semua juga datang untuk bersenang- senang, kan?”

“Karena kita semua saling mengenal, lebih baik kita duduk bersama dan berkumpul untuk minum dan mengobrol. Anggap saja kita mendapatkan teman baru.”

“Ngomong–ngomong, biar aku perkenalkan diriku dulu. Nama aku Ramiro merupakan salah satu anggota keluarga dari keluarga Permana yang berada diantara sepuluh keluarga terpandang.”

“Papaku adalah kepala keluarga Permana saat ini!”

Setelah selesai berbicara, Ramiro menatap Nara dengan bangga.

Sejak papanya diangkat menjadi kepala keluarga Permana, dia merasa sangat bangga dengan status dirinya.

Setiap kali memperkenalkan diri seperti ini, dia selalu mendapatkan tatapan keterkejutan dari orang orang.

gadis–gadis, saat mereka mendengar bahwa dia adalah pewaris keluarga Permana, mereka

mampu

ekspresi Nara sama

“Maaf, tuan muda Permana.”

ini kita sedang mengadakan reuni kelas, jadi

salah satu gadis yang berada di sampingnya langsung berkata, “Aduhh, Nara, kalau bisa kenal teman baru

apa, kan?”

muda Permana, halo.. namaku

gadis lainnya juga ikut menghampiri untuk

juga, tidak mudah bagi mereka untuk mengenal pemuda

terpandang. Kalau bisa mengenalnya, maka di kemudian hari mereka pasti bisa membual

semua orang.

ingin

penuh kemenangan: “Halo nona – nona cantik, senang berkenalan dengan kalian.”

saja, malam ini aku yang

untuk mengganti anggurnya

sini.”

cantik, bagaimana bisa

senang sekali dan bertepuk tangan dengan penuh antusias serta menyanjung Ramiro

senang dan bangga. Sambil melirik Nara, dia ingin melihat sikap Nara.

tampak gembira melainkan

mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Reva. Dia meminta

sangat tidak menyukai acara

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255