Menantu Dewa Obat

Bab 864

Tidak lama setelah Nara dan yang lainnya duduk, Vivi keluar dari ruang VIP yang lainnya.

Dia telah meminta teman–temannya untuk mengawasi Nara dan begitu dia mendengar tentang kedatangan mereka, Vivi langsung bergegas keluar.

Dia menelepon Robin dan saat mendapat kabar bahwa Robin datang bersama dengan beberapa tuan muda dari sepuluh besar keluarga terpandang, dia segera bergegas ke pintu untuk menyambutnya.

Tidakk lama kemudian, dia melihat Robin dan beberapa pemuda kaya yang mengenakan pakaian perlente sedang berjalan masuk bersama–sama.

Begitu Robin melihat Vivi, dia segera melambaikan tangannya dan sambil tersenyum dia berkata, “Gaess, ini adalah Vivi yang aku ceritakan kepada kalian. Dia baru saja pulang setelah selesai sekolah di luar negeri.”

“Vivi, mari aku perkenalkan kepadamu.”

“Ini tuan muda Denny, Garreth, Leon dan yang ini aku perlu memperkenalkannya secara keseluruhan, dia adalah tuan muda Permana dari keluarga Permana yang berada diantara ke sepuluh keluarga terpandang di kota Carson!”

Robin memperkenalkannya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Para pemuda itu melirik Vivi dan ekspresi mereka tampak sedikit kecewa.

Sebelumnya ketika Robin mengajak mereka, dia bilang bahwa ada gadis tercantik di sini.

Vivi cukup lumayan namun itu sama sekali

menyapa masing–masing dari mereka dengan ekspresi yang antusias tetapi para pemuda kaya ini tampak acuh

tampak sedikit canggung lalu dengan cepat dia tersenyum dan berkata, “Gaess, kita

“Semua teman

sedang menunggu di atas!”

sampai gadis cantik itu menunggu terlalu

mendengar ucapan ini, mereka langsung

Vivi naik ke atas. Vivi tidak pergi ke ruangan VIPnya tetapi

masuk lalu sambil tersenyum

Nara dan yang lainnya sedang minum tampak agak bingung

bertanya, “Nona, apa kau salah masuk ruangan?”

terkejut: “Ooh,

“Maaf yah…”

Kak Nara, kau

melihatnya. Lalu dia segera

tidak suka dengan Vivi jadi dia hanya menjawabnya dengan ringan

saat ini, para pemuda kaya yang berada di depan pintu itu semuanya terbelalak.

Carson, dari postur

ini sudah terbiasa melihat gadis – gadis cantik namun tetap saja mereka masih bisa tidak bisa memalingkan mata mereka saat

yang berdiri di paling depan. Dia membelalakkan matanya dengan ekspresi terkejut di wajahnya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255