Menantu Dewa Obat

Menantu Dewa Obat

Bab 892

Ekspresi Reva menjadi dingin. Tidak salah lagi, orang ini pasti sedang mencari Vera.

Namun, kalau dilihat dari penjelasannya, jelas orang ini ingin membunuh Vera.

“Apa kau punya informasi tentang gadis cilik ini?” tanya Reva.

Desmond mengangguk: “Aku punya informasinya, namun apakah informasi ini bisa mengubah nasib keluarga Permana kita?”

Reva menatapnya dengan dingin, “Menurutmu bagaimana?”

Desmond terkekeh: “Tuan Lee, maksud aku itu ingin menyelamatkan keluarga Permana bukan untuk diriku sendiri.”

“Tidak apa

–

apa aku mati, namun keluarga Permana aku tidak boleh dimusnahkan.”

Reva menatapnya sebentar: “Berikan aku informasinya dulu.”

Desmond langsung memberikan setumpuk dokumennya kepada Reva dengan tanpa ragu.

Reva membuka file dokumen itu dan membacanya.

dari suku Maui yang mendapatkan penghinaan dari klan mereka karena telah melahirkan seorang

bersama

wanita itu meninggal dan setelah

disukai oleh orang lain, lalu gadis itu kabur dari tempat penampungan tersebut dan sejak saat itu

di dokumen ini situasinya sama dengan situasi yang dialami

suku Maui

menyimpan dokumen

hormat berkata, “Tuan Lee, masalah timbul karena ada sebab

membuat masalah ini jadi aku bersedia untuk meminta maaf dan

dari keluarga

menyela ucapannya, “Desmond, aku dapat membantu keluarga Permana-mu untuk mendapatkan kembali kekuasaannya seperti dulu dan menempati posisi ketiga dari atas di antara 10 keluarga terpandang itu. Namun, apa kau

tertegun sejenak lalu dia

luar dugaan Reva malah mengatakan hal

Apa artinya ini?

Reva akan mengambil alih keluarga

terjadi keheningan yang cukup lama lalu Desmond berkata dengan suara rendah, “Tuan Lee,

di keluarga Permana kami ini merupakan

Permana tidak sekuat dan sehebat dulu lagi namun kami juga tidak

kepalanya: “Aku tidak meminta kalian untuk menjadi anak

ingin

kau mengerti arti dari

aku minta kalian lakukan, aku akan membayarnya

juga dapat membayar harga yang sesuai untuk meminta

cahaya terang melintas di mata Desmond. Dia menatap Reva

Setelah beberapa saat, dia langsung tersenyum: “Tuan