Bab 912

Axel mencebikkan bibirnya, “Jangan harap Nara bisa berbakti seperti Hana untuk seumur hidup ini!”

Alina memelototinya: “Dulu Nara juga sangat berbakti.”

“Tetapi setelah bersama dengan Reva, dia telah dipengaruhi oleh si Reva ini.”

“Reva ini memang benar–benar bajinganl”

Axel langsung mengangguk dan mengeluhkan beberapa patah kata.

Setelah beberapa saat lalu Axel bertanya–tanya dengan heran, “Hiro, ngomong – ngomong untuk apa kau transferkan 10 juta dolar kepada mamamu?”

Alina kaget. Akhirnya dia tanyakan juga tentang masalah 10 juta itu.

Hiro menatap Alina dan tidak berani menjawabnya.

Untuk sesaat Alina merasa gelisah lalu tiba–tiba dia terpikir dengan sesuatu kemudian langsung berkata, “Hiro juga mentransferkan 20 juta kepadamu. Apa yang kau lakukan dengan uang itu?”

Axel membeku sesaat dan menjawabnya dengan tergagap. Setelah beberapa saat lalu dia mengibaskan tangannya dan berkata, “Itu… itu aku gunakan untuk melakukan investasi kecil–kecilan…”

Kemudian Alina langsung berkata, “Aku juga melakukan investasi kecil–kecilan…”

saling menatap dalam diam dan pada akhirnya tidak saling bertanya lagi. Apalagi

Hiro hanya bisa tertawa dalam diam di dalam

pada waktu itu hanya demi

memang telah berencana untuk mempersiapkan semua ini sejak jauh – jauh

memaksa untuk menghalangi pemeriksaan akun rekening kali ini akhirnya situasi di dalam keluarga ini juga tenang

Reva untuk mentransferkan uang ke perusahaan

Alina yang sedang tidur tiba–tiba terbangun

dan penuh dengan emosi. “Alina, bagai… bagaimana kau bisa mencelakai putrakuA seperti ini?”

kau benar–benar ingin memusnahkan

“Nissa, ada

dulu. Coba beritahu aku apa yang terjadi?“Bagaimana

“Kau tanya aku

tidak punya SIM lalu kenapa kau masih membelikan

dia mengalami kecelakaan mobil. Apa kau

“Aku… kapan aku membelikan motor untuk dia?”

menjawab pertanyaannya

bisa menelepon Vivi dan setelahnya dia baru mengetahui dari Vivi bahwa Jayden

dia segera bergegas pergi ke rumah sakit. Saat tiba disini, Alina melihat Spencer, Anissa dan Vivi yang sedang menunggu

Alina, Anissa segera menyerbu maju. Dia menampar wajahnya dan meraung dengan marah,

sampai terjadi sesuatu dengan putraku, aku… aku pasti tidak akan

“Nissa, apa yang telah terjadi sebenarnya. Kau…

benar–benar tidak tahu apa yang telah terjadi. Aku tidak pernah membelikan motor untuk dia!”

tahu Jayden tidak punya SIM. Jadi bagaimana mungkin aku bisa membelikan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255