Menantu Dewa Obat

Bab 961

Reva tersenyum. Dia sudah menduga bahwa kedatangannya ke Sky Pavilion pasti tidak akan bisa dirahasiakan dari Anya.

Namun dia tak menyangka malam ini Anya akan datang lagi.

“Nara, bagaimana menurutmu?”

Tanya Reva.

Nara langsung bangkit berdiri, “Aku memang sudah tak ingin makan disini lagi.”

“Ayo kita naik ke atas, hari ini aku mau makan dengan puas!”

Reva menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan langsung berjalan mengikuti Nara.

Semua orang yang ada di ruangan itu tertegun. Mereka hanya bisa memandangi punggung kedua orang ini tanpa bisa mengatakan apa–apa.

Setelah beebrapa saat, semua orang seakan tersadar kembali dan mulai berbisik – bisik dan membicarakan tentang apa yang sedang terjadi.

Seseorang bahkan langsung bertanya kepada Ferry, “Ketua kelas, bukannya kau sangat akrab dengan direktur Anya?”

“Kenapa direktur Anya tidakk mengundang kau?”

“Jangan jangan direktur Anya tidak tahu kalau ketua kelas ada disini? Ketua kelas, bagaimana kalau kau menelepon direktur Anya?”

“Yah benar, ketua kelas, bagaimana kalau kau undang direktur Anya ke sini? Dia adalah wanita paling cantik se–kota Carson, biar kami juga bisa melihatnya…”

Semua orang langsung tertawa dengan ucapannya ini, sebagian besar ucapan mereka itu untuk menggoda Ferry.

Wajah Ferry langsung memerah dan dia merasa sangat malu sekarang.

Sebelumnya dia berkata bahwa dia sering mengobrol secara pribadi dengan Anya, namun semua itu hanya bualannya saja.

Pada kenyataannya dia hanya pernah bertemu Anya dua kali dan masalah selanjutnya langsung ditangani oleh sekretaris Anya. Dia sama sekali tidak cukup kualifikasi untuk mengobrol dengan Anya.

Sekarang saat semua orang meminta dirinya untuk menelepon Anya lalu bagaimana cara dia melakukannya? Dia sama sekali tidak punya nomor telepon Anya!

Di saat yang sama, tiba–tiba seorang gadis menyeletuk, “Menurut kalian, apa hubungan Reva dan Nara dengan Anya? Bagaimana mungkin Anya hanya mengundang mereka berdua saja untuk makan malam?

“Siapa yang tahu?”

“Sepertinya kedua orang ini tidak sederhana!”

“Aku rasa Nara dan Anya pasti saling mengenal. Sepertinya keluarga Shu sudah cukup kaya sekarang!”

“Bisa jadi, kalau tidak, Anya tidak akan mungkin mengundang seorang pria untuk makan malam.”

“Reva ini benar–benar beruntung. Berkat istrinya, dia bisa bertemu dengan Anya…”

sibuk berdiskusi dan mengira bahwa Anya punya hubungan yang akrab dengan Nara jadi Reva juga

ini, tiba–tiba manajer Alfian

menarik manajer Alfian masuk, “Pak

kata saja, hanya beberapa kata!”

sedikit, “Leo, aku

ada yang mau dibicarakan, cepat kau katakan!”

“Direktur Smith kan belum datang?

memelototinya,

Smith memberitahuku bahwa aku harus menjamu

menjamu mereka secara

dilontarkan, semua orang langsung tercengang.

dengan cemas, “Direktur Smith memintamu untuk menghibur tuan

meliriknya sekilas, “Apa ada

berkata: “Bukannya direktur Smith berhubungan baik dengan

mungkin dia menyuruhmu untuk

Alfian menatapnya dengan datar, “Kau

ini juga tahu bahwa direktur Smith

yang bisa mengenal direktur Smith

dikatakan, semua

mereka mengira Reva bisa mengenal direktur Smith

ternyata Nara mengenal direktur Smith berkat

ada apa sebenarnya di

sekali tidak pernah memperlakukan pria manapun dengan baik, lalu mengapa dia bisa

benar–benar mengundang Reva naik ke atas untuk makan malam dan bahkan datang secara pribadi untuk menjamunya.

bahkan tidak bisa didapatkan oleh

menantu benalu seperti itu bisa memiliki pesona yang luar

Menantu Dewa Obat

Bab 962

di kursinya lalu dengan enggan dia berkata, “Si Reva ini pasti punya hubungan bisnis

langsung mengibaskan tangannya,

sama sekali tidak ada hubungannya dengan

katakan yang sebenarnya. Tuan Lee adalah

dengan lebar, “Yang benar?”

bisa memiliki

cantik yang sangat dingin dan dia sama sekali

bahunya, “Kalau itu aku tidak

jangan mengobrol

Smith menyuruh aku mengambil dua botol Romanee–Conti, kalian jangan

Alfian segera bergegas dan semua orang yang ada di ruangan saling menatap dengan cemas dan

mengira bahwa Reva

bahwa Reva sama sekali bukan orang yang

itu tiba–tiba

suara panik di ujung sana, “Bro, ada masalah,

membelalak dengan lebar lalu dengan

Orang–orangnya

menyelesaikan ucapannya, sebuah suara dingin terdengar dari ujung telepon: “Ini aku!”

tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255