Bab 1167 Kita mainkan sebuah permainan

Dengan cepat pangeran bergerak dan sangat tiba–tiba.

Reva tidak punya waktu untuk berpikir, jadi dia hanya bisa mengangkat tangan kanannya saja untuk menghalangi serangan meja itu.

Namun sang pangeran sudah menyerbu hingga ke depannya dan langsung meninju dadanya.

Tubuh Reva mundur sedikit lalu dengan cepat dia menghalangi tinju itu dan bahu sang pangeran langsung mengenainya dengan sangat cepat dan ganas.

Reva mundur setengah langkah untuk menghindari serangannya itu.

Sang pangeran menggunakan kesempatan itu untuk melayangkan tinjunya, tendangannya serta siku dan lututnya untuk menyerang Reva dengan selusin lebih gerakan.

Reva menanganinya satu demi satu dan akhirnya dia meninju sang pangeran dan menghajar sang pangeran hingga dia melangkah mundur tiga langkah.

Untuk beberapa saat raut wajah sang pangeran memerah. Dia menatap Reva dengan mata yang membelalak lebar dan ekspresi tak percaya di wajahnya.

Dia pikir pasti akan mudah untuk membunuh Reva.

Namun di luar dugaan, dalam pertarungan mereka kali ini, justru dia yang mengalami kerugian dengan cukup parah.

Di sisi lain, Reva juga merasa cukup terkejut.

Ini bukan hal yang umum jika pangeran bisa memiliki tenaga yang kuat seperti itu di usianya yang masih muda ini!

Sang pangeran menarik nafas dalam dan tertawa dengan terbahak – bahak.

dalam kemudian tiba.

mengangkat kepalanya “Menarik, menarik, sangat

hanyalah seonggok sampah yang

begitu

kan? Aku

Reva tampak bingung.

Reva tiba tiba

suara Hana yang berteriak

dan selamatkan

Dia ingin membunuh kakakku. Dia ingin memperkosanya

Cepat kau datang ke

ujung telepon sana. Dan segera setelah itu ponselnya langsung ditutup.

berubah lalu dia langsung berkata, “Pangeran, aku

“Dimana istriku?”

memikirkan sesuatu lalu tersenyum lagi. “Jadi kau datang ke sini untuk

bahwa permainan

istrimu ada

ataupun bermusuhan dengan kau. Dan aku juga tidak ingin bermusuhan dengan

kejadian ini menunjukkan ada orang yang ingin meminjam

jangan mau diperalat oleh

mereka mau memperalat atau

kau menang maka aku akan memberitahukannya kepadamu, bagaimana?”

Reva menjadi dingin: “Aku tidak punya waktu untuk basa basi

atau jangan salahkan aku nantinya

melihat gaya Reva, mau tak mau sang pangeran langsung tertawa lagi: “Kenapa? Kau malah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255