Bab 1319 Dia pantas mati

Reva mengernyitkan keningnya, “Aku tahu bahwa kesepuluh keluarga terpandang kalian itu. adalah satu aliansi.”

“Namun, meskipun aliansi juga harus bisa membedakan hal yang benar dan salah.”

“Tuan muda Balti telah melakukan begitu banyak hal yang amat keterlaluan jadi sudah sepantasnya dia mati!”

“Keluarga Westin–mu malah membantu mereka. Apa menurutmu hal yang dilakukan oleh keluarga Westin itu sudah benar?”

Pria kekar itu langsung mengibaskan tangannya: “Jangan banyak omong denganku!”

“Aku tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh tuan muda Balti!”

“Tetapi, karena orang yang kau bunuh ada salah satu anggota keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang kami maka kau merupakan musuh dari kesepuluh keluarga terpandang kami!”

“Reva, kau jangan berpikir bahwa setelah kau berhasil menjatuhkan keluarga Regatta pada waktu dulu itu lantas kau benar–benar bisa menganggap remeh semua orang di dunia ini!”

“Biar aku nasihati ya, kalau kau tidak mau mati lebih baik kau menyerahlah secara baik–baik.”

“Kalau tidak, nantinya setelah aku bertindak meski kau mau berlutut di lantai untuk memohon kepadaku pun juga sudah tidak ada gunanya!”

Reva juga merasa kesal dibuatnya. Tadinya dia ingin berunding dengan orang–orang ini.

Kalau kesepuluh keluarga terpandang itu bisa membedakan perbuatan yang benar dan salah maka dia tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi.

tampaknya anggota dari sepuluh keluarga terpandang itu sama sekali tidak peduli

kesepuluh keluarga terpandang itu tahu dengan apa yang telah dilakukan oleh

dari kesepuluh keluarga terpandang itu merupakan pengunjung tetap Royal Club.

kesepuluh keluarga terpandang itu semuanya adalah kaki tangan tuan muda

dalam dia berkata, “Karena keluarga Westin–mu ingin ikut campur dalam masalah ini maka aku akan merestuimu!”

Kalau begitu harus lihat dulu seberapa hebat

marah sekali, “Brengsek, apa kau sudah

mau lihat, sehebat apa dirimu hingga

“Habisi dia!”

yang ada di belakang pria kekar itu

Reva.

belati dari balik pinggangnya kemudian segera menerjang ke arah kerumunan orang itu dan langsung

serangan Reva benar–benar ganas dan tanpa ampun. Setiap

dari kesepuluh keluarga terpandang lainnya itu bisa tiba setiap

itu artinya dia hanya

itu meremehkan Reva namun saat anak buahnya mulai dirobohkan secara bertahap, perlahan–lahan ekspresi wajahnya pun mulai

menjadi semakin jelek ketika hanya tersisa beberapa

itu juga dia tersadar bahwa dia telah meremehkan kekuatan

mengeluarkan pedang yang tebal dari dalam

semua, biar aku saja!”

itu meraung dengan marah lalu dengan pedang yang tebal

mengerikan saat diayunkan olehnya dan pedang itu menebas dengan keras di bagian atas kepala Reva.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255