Bab 1322 Merupakan suara kehormatan bagimu untuk bisa mati di tanganku!

Wajah Reva tampak sedingin es dan matanya menyapu kerumunan itu. Dia berkata dengan suara yang dalam. “Sepertinya semua orang dari sepuluh keluarga teratas sudah berkumpul di sini!”

=1

“Jadi, kalian mendukung apa yang dilakukan oleh tuan muda Balti.”

“Kalau memang seperti itu maka mulai sekarang aku, si Reva ini akan bertarung dengan kalian hingga titik darah penghabisanku!”

Semua orang mendengus dingin. Aldric berkata dengan dingin, “Reva, sudah mau mati pun kau masih berani begitu sombong?”

“Bertarung dengan sepuluh keluarga kami hingga titik darah penghabisanmu? Kau punya hak apa?”

“Hemm, salah satu anggota dari sepuluh keluarga terpandang kami pun dapat menghabisimu. dengan mudah!”

“Teman–teman, siapa yang mau maju duluan untuk menghabisi sampah ini?”

Semua orang di sekitarnya berteriak dengan penuh semangat karena mereka ingin membunuh

Reva.

Aldric memilih salah seorang di

antaranya.

Itu adalah seorang pria paruh baya dengan postur tubuh yang tinggi lalu dia langsung berlari ke arah Reva dan tinjunya mengarah ke kepala Reva.

Reva mengelak untuk menghindar tetapi pria paruh baya itu menggunakan kesempatan ini untuk melangkah maju dan bahunya langsung mengenai dada Reva sehingga membuat Reva mundur selangkah.

melihat hal ini,

tengik itu hanya seperti ini saja kemampuannya!”

dia

benar

ternyata dia hanya

masih mau berkata ingin bertarung hingga titik

“Hahaha….”

terus saling mengejek dan

nafas dalam – dalam

itu

“Teruskan!”

dengan suara

itu mendengus dingin, “Bocah, apa kau yakin

kekuatan yang kau miliki itu, disuruh membawakan sepatuku saja kau masih

aku pasti akan

wajah Reva tampak dingin: “Aku khawatir kau yang

baik, ternyata

kau memang sudah bosan hidup

pria langsung menerjang ke arah

cahaya terang melintas di mata Reva lalu dia memperhatikan

menyerang, secara tiba–tiba

membuat dirinya terhindar dari serangan pria itu.

tangan kanannya dan langsung menyentuh bagian belakang kepalanya.

ini, pria itu tampak

dia langsung menotok beberapa titik vital di tubuhnya dengan

itu mundur beberapa langkah dengan terhuyung – huyung dan memuntahkan seteguk darah kemudian dengan perlahan roboh ke tanah. Dan pada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255