Bab 1334 Anda Tidak Mampu Membayar Konsekuensinyal

Reva menoleh dan melihat Lisa dengan beberapa orang yang sedang menatapnya dengan angkuh.

Tidak jauh dari sana, tampak Xavier dan kedua orang lainnya yang sedang menatapnya dengan sambil menyeringai.

Melihat hal ini Reva hanya bisa terdiam.

Beberapa waktu lalu dia telah mendapat kabar bahwa ketiga orang ini memang hendak pergi ke ibukota provinsi untuk bermain dan mereka juga berkata bahwa mereka hendak mencari seseorang untuk memberi pelajaran kepadanya.

Namun di luar dugaan, baru saja Reva sampai di sini, dia sudah bertemu dengan ketiga orang ini. Dunia benar–benar hanya selebar daun kelor.

Reva sama sekali tidak memedulikan orang – orang ini. Dia bahkan tidak menjawabnya dan. langsung berjalan masuk ke dalam.j

Saat melihat hal itu, Lisa langsung menjadi kesal lalu dia meraih baju Reva dan berkata, “Ehh bocah, apa kau tidak dengar nona besarmu ini sedang berbicara dengan kau?”

“Kenapa? Apa kau merasa malu karena ketahuan ingin mencuri sehingga ingin menyelinap pergi?”

Reva juga menjadi kesal. Dia mendelik kepada Lisa dan berkata dengan suara berat, “Aku sarankan kalau kau tidak punya kemampuan apa–apa lebih baik jangan ikut campur dengan urusan orang lain!”

“Kau sama sekali tidak tahu siapa orang yang sedang kau hadapi!”

Lisa tercengang sejenak, lalu dia tertawa bersama dengan semua orang yang ada di sekitarnya.

“Hei, apa aku tidak salah dengar?”

“Apa yang dia katakan barusan?”

“Dia bilang aku tidak punya kemampuan apa–apa”

“Hahaha, ehh bocah, kau benar–benar sangat sombong.”

sedikit hebat di kota Carson lantas kau benar–benar mengira bahwa kau

aku tidak tahu siapa orang yang aku

dengan lantang.

seorang pemuda di sampingnya

aku baik–baik.”

besar dari keluarga Sunmori kita, Lisa Sunmori!”

pun berani bersikap tidak sopan kepada nona besar dari sepuluh keluarga terpandang kami?”

“Berlutut!”

itu lalu si pemuda tersebut langsung menendang kaki Reva dengan maksud untuk membuatnya berlutut.

mendengus dengan dingin lalu dia mengayunkan kakinya dan langsung menendang lutut si

patah. Kemudian dia roboh

ini langsung menarik perhatian semua orang dan mereka semua langsung

sana.

“Ada apa ini?”

tahu? Kenapa mereka tiba–tiba berkelahi?”

di sana. Siapa orang yang

terpandang? Kenapa ada orang tak dikenal yang datang

berbisik – bisik dan bertanya–tanya apa yang sedang

dari sepuluh keluarga terpandang itu sudah terbiasa bertindak semena – mena

“Berani – beraninya!”

keluarga terpandang kita sambil

juga masih berani melukai

benar–benar mengira bahwa di dalam kesepuluh keluarga terpandang kita ini benar- benar sudah

2/1

meraung dengan

mendengar ucapannya itu membuat

dingin. “Aku akan memberimu satu kesempatan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255