Bab 1344 Sarah Bianca

Tornado Bar di ibukota provinsi

Bar ini dikenal sebagai bar termewah di seluruh provinsi Yama. Para pemuda kaya yang ada di provinsi Yama sangat suka datang ke sini untuk hiburan.

Bahkan, terkadang kalau mereka datang ke sini untuk minum dan makan–makan bertemu dengan beberapa selebriti termasuk selebriti yang ternama saat ini.

pun sering

Sang pangeran membuka sebuah ruang VIP di sini untuk merayakan kesuksesan Reva.

Sebenarnya Reva sama sekali tidak suka dengan acara seperti ini tetapi dia juga tidak enak hati menolak niat baik sang pangeran.

Sang pangeran sangat menyukai aktivitas seperti ini. Setelah masuk ke bar ini, dia tampak seperti telah pulang ke rumahnya saja. Setelah duduk sebentar dengan Reva lalu dia turun ke bawah untuk menggaet gadis–gadis di bawah sana.

Semua pengawal pangeran sedang berada di luar ruangan dan Reva adalah satu–satunya orang yang tersisa di dalam ruangan itu. Dia juga sedang menikmati suasana itu dengan santai sambil menyesap anggurnya dengan perlahan.

Setelah beristirahat sejenak, energinya juga sudah pulih kembali dengan baik.

Tiba–tiba pintu ruangannya didorong hingga terbuka. Seorang gadis yang langsing dan tingginya semampai berjalan masuk dengan kacamata hitam besar yang bertengger di wajahnya.

Gadis itu menatap Reva dengan curiga namun tetap saja dia berjalan masuk dan duduk di samping Reva.

“Kamu yah?”

Tanya gadis itu.

gadis–gadis ini berbicara

ketika gadis itu dengan santai melepaskan kacamatanya dan menunjukkan wajahnya

dan tampak agak heran.

dia merasa seperti pernah melihatnya

“Kamu siapa?”

Tanya Reva.

mendelik kepadanya, “Jangan konyol

kau tidak tahu

lalu tiba–tiba

terkenal yang baru–baru ini dikatakan ingin memfokuskan dirinya di bidang film dan

dengan wajahnya. Sarah Bianca ini pernah membintangi beberapa drama TV populer dan kini ia telah dinobatkan sebagai penerus empat

Dia mengambil cangkir di atas meja lalu menyesapnya dengan perlahan.

perjelas dulu sebelumnya.”

hanya untuk menemanimu minum saja. Aku tidak

yang memiliki batasan sendiri!”

senang maka kau tidak

menatap Reva dengan jejak kemarahan dan cemooh dalam

tatapannya.

bingung, “Apa maksudmu?”

pura bodoh?”

tampak kesal: “Kau masih mau tetap bersikap

tidak tahu

dengan mengatasnamakan perusahaan film itu artinya sama saja kalau

ya, aku tidak peduli dengan seberapa banyak gadis yang telah berhasil kau gaet

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255