Bab 241 Mempertimbangkan Aku

Tiba–tiba, terdengar suara dingin seseorang.

Dalam sekejap, suhu di dalam ruangan itu seolah–olah turun beberapa derajat.

Semua orang segera mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara, ekspresi terkejut tampak jelas di wajah mereka.

Seorang pria bertubuh kurus dengan sorot mata tajam tampak di depan pintu.

Di wajahnya, samar–samar masih terlihat bekas luka.

Begitu melihat orang yang muncul di depan pintu, Ardika sama sekali tidak terkejut. Dia berkata dengan acuh tak acuh, “Tarno, kalau kamu telat datang sedikit saja, Showroom Mobil Neptus ini sudah aku hancurkan.”

Sudut bibir Tarno tampak berkedut, dia teringat kejadian semalam.

Dia menangkupkan kedua tangannya, sebagai bentuk permintaan maaf kepada Ardika, lalu bergegas menghampiri mereka.

“Ardika, apa ini bala bantuan yang kamu undang ke sini?”

Wisnu dan yang lainnya mencibir Ardika, mereka sama sekali tidak menganggap

serius kedatangan Tarno.

Namun, tepat pada saat ini terdengar suara menyanjung seseorang dari arah

samping mereka.

“Ah, Pak Tarno, kenapa Bapak datang ke sini?”

Begitu melihat kedatangan Tarno, sekujur tubuh Levis langsung gemetaran. Dia

bergegas menyambut kedatangan pria itu.

Pria ini tidak lain adalah manajer umum Showroom Mobil Neptus, sangat jelas. bahwa kedudukan pria itu jauh lebih tinggi dibandingkan kedudukannya.

Namun, hal yang paling membuatnya ketakutan adalah fakta bahwa Tarno

merupakan anak buah Billy!

Seseorang dengan status dan kedudukan sepertinya hanya pernah mendengar nama Billy saja, dia belum pernah bertemu sosok Billy secara langsung.

bos besar Showroom

hadapan Levis dengan santai, sedangkan Levis sedikit membungkukkan badannya dan

Wisnu dan yang lainnya sangat terkejut.

langsung bertanya, “Siapa orang itu?

umum Showroom Mobil Neptus sekaligus anak buah Billy,” ujar David, ekspresinya penuh dengan

yang bernama Tarno

kedudukan David jauh lebih

Tarno mengenal Ardika, pria itu pasti tidak akan mempersulit

“Plak!”

keras. Saking terkejutnya, beberapa orang itu langsung mengalihkan pandangan mereka ke sumber

“Ah….”

sambil memegang wajahnya.

lain, Tarno menepuk–nepuk tangannya dengan

kamu bisa bertanggung jawab? Cepat pergi dari sini! Kalau kamu berani menginjakkan kakimu di Showroom Mobil Neptus lagi,

seluruh keluargamu!”

mengatakan akan membunuh

menatap Tarno dengan tatapan

pria itu benar–benar berlebihan.

berani mengucapkan sepatah kata pun, Levis langsung merangkak

Kalau dia tidak segera pergi dari sini, mungkin saja dia dan

dan dua satpam itu sudah

duduk di lantai.

bergegas mengakui kesalahan mereka di hadapan Ardika, lalu pergi. Di saat nyawa mereka. sudah terancam, bagaimana mungkin mereka

lagi.

pergi, Tarno baru menghampiri mereka,

“Ardika, aku benar–benar minta maaf. Orang–orang nggak tahu diri

sudah mengganggu kesenanganmu.”

memanggil namanya dengan begitu akrab, Ardika mengerutkan

keningnya.

panggilan Tarno padaku

hal itu. Dia menunjuk Handoko dan berkata, ” Adik iparku menyukai Ferrari 488 dan ingin membelinya. Tapi, di toko ini

hanya tersisa satu

Mobil yang tersisa satu itu untuk adik iparmu

memanggil seorang staf, lalu

ke sini.”

memesan mobil itu…” teriak Wisnu dengan tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255