Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 246
Bab 246 Rohan Darma
Wisnu dan yang lainnya berlari–lari kecil memimpin jalan.
Walaupun masih agak kesal, tetapi hati mereka lebih banyak diselimuti dengan
kebahagiaan.
Kalau dilihat dari sikap arogan dan dingin para pengawal itu, mereka makin yakin bahwa mereka datang untuk mencari masalah dengan Ardika!
Di sisi lain, Tarno membawa Ardika ke sebuah ruang istirahat VIP.
“Ardika, tunggu sebentar. Aku masuk untuk melaporkan kedatanganmu terlebih
dahulu.”
Selesai berbicara, Tarno langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan itu.
Ruang istirahat itu sangat luas dan mewah.
Di dalam ruangan, seorang pria tua yang masih tampak bugar dan mengenakan pakaian tradisional tampak duduk di atas sofa kulit.
Tarno menganggukkan kepalanya kepada dua pengawal yang berada di sisi kanan dan sisi kiri pria tua itu, lalu menghampiri pria tua tersebut dan berkata dengan penuh hormat, “Tuan Rohan, aku sudah membawa Ardika ke sini.”
Rohan Darma.
Nama ini pasti tidak asing lagi bagi generasi tua preman Kota Banyuli.
Dia adalah teman Billy, memegang peranan penting dalam memberi ide dan strategi.
Belasan tahun yang lalu, Billy mampu menghadapi Alden semuanya berkat Rohan.
ཚ༸
Rohan tidak memedulikan Tarno, pandangan tetap terpaku pada layar besar di
dinding.
memutar video kejadian Ardika menendang Seto hingga terpental di tempat
durasi sesingkat itu berulang
secara
segera membungkukkan badannya untuk mengambil cerutu yang sudah tersedia di atas meja, lalu membantu
bertanya dengan pandangan tetap terpaku pada
sedang bertanya pada dirinya, jadi dia tidak
majikan mereka, kedua pengawal itu saling melempar pandangan. Mereka bisa melihat sorot mata
pengawal menjawab, “Secara
memiliki pendapat yang
tidak menyangkal pendapat pengawalnya. Namun, dia tahu dua pengawalnya ini sangat arogan.
menganggap remeh Ardika.
Tarno, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, “Apa Tina benar–benar
menganggap remeh Ardika?”
hanya Tina seorang yang menganggap remeh
“Seluruh anggota Keluarga Basagita, bahkan adik iparnya, mereka semua menganggap remeh dia. Tadi, kalau bukan karena aku membelanya, dia
tiba di
Rohan, dia sengaja menunggu
pencerahan saat dikurung di sana. Dia berlatih seni bela diri, lalu menjadi menantu Keluarga. Basagita. Tapi, sayang sekali, semua orang menganggap remeh dirinya. Dia selalu
Tina
adalah día adalah seorang
yang aku
Rohan tertawa jahat
tahu setiap kali Rohan tertawa seperti
tua itu pasti sudah merencanakan sesuatu.
ingin menanyakan satu pertanyaan.”
mengamati ekspresi Rohan sejenak. Melihat tidak ada perubahan pada
baru bertanya, “Tuan ingin idiot
acuh, “Dia sudah mendapat dukungan dari tiga
menghabisi Alden. Aku berencana untuk menyuruh
kita membunuh
yang dimaksud oleh Rohan
[HOT]Read novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chatper 246
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been published to Chatper 246 with new, unexpected details. It can be said that the author Sarjana invested in the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is too heartfelt. After reading Chatper 246, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Chatper 246 and the next chapters of Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series at Good Novel Online now.