Bab 256 Mobil Keluarga Kami Tidak Dapat Digunakan Lagi

“Novi, aku punya kaki sendiri! Kenapa aku nggak bisa datang ke sini?!”

Begitu melihat wanita itu, Desi juga memasang ekspresi masam.

Novi adalah rekan kerjanya saat dulu dia masih bekerja di rumah sakit ini.

Sebelumnya, wanita itu berselisih dengannya di Hotel Puritama, bahkan membawa

sekelompok orang untuk menindasnya.

“Hah, kalau dilihat dari cara bicara percaya dirimu ini, orang yang nggak tahu pasti akan mengira kamu kembali bekerja di sini lagi.”

Novi berkata dengan nada sinis, “Kecelakaan medis yang terjadi beberapa tahun yang lalu dan kasus kamu dikeluarkan dari rumah sakit sudah tersebar luas.

Kemarin, wakil direktur rumah sakit, Pak Ganang Santosa baru saja mengungkit hal ini denganku. Kenapa kamu begitu nggak tahu malu dan kembali lagi?”

“Kalau aku adalah kamu, aku nggak akan menginjakkan kakiku ke tempat ini lagi selamanya. Bahkan, aku juga tidak akan melewati rumah sakit ini. Kamu benar-

benar nggak tahu malu!”

Ucapan wanita paruh baya itu membuka luka di dalam hati Desi.

Ekspresinya berubah drastis.

Desi menarik napas dalam–dalam dan enggan menunjukkan kelemahannya. Dia

berkata, “Kamu mengataiku nggak tahu malu? Kamu sendiri juga nggak tahu malu!

Apa kamu sudah lupa keluarga siapa yang sebelumnya ditampar dan diusir dari

Hotel Puritama? Setelah dipermalukan seperti itu, kalau aku menjadi kamu, aku

pasti merasa malu pergi bekerja!”

Ekspresi Novi langsung berubah drastis.

terjadi beberapa hari yang lalu. Hingga saat

dia masih bisa merasakan sakit di

wajahnya.

itulah, begitu melihat Desi, dia tidak

  • 15 BONUS

lawan bicaranya itu.

juga ahli dalam bertengkar. Dia segera

Desi? Peter membelamu seperti

menantumu.”

bersama dengan menantu

mempermainkan

membuat emosi

putrimu yang dipermainkan dan dicampakkan oleh orang lain!”

kendalinya, Desi berteriak dengan histeris dan menarik perhatian banyak orang.

ekspresi Novi berubah

gila, diam kamu! Kalau kamu

ingin karena bertengkar dengan

putrinya.

memelototi Novi dan

putriku lagi, aku akan mengatai putrimu di

di

kamu adalah wanita keji dan nggak tahu malu!”

dengan kesal.

dia mendengus dingin dan berkata, “Aku

dan

Yunita menghampiri

datang secara khusus untuk

pergi makan enak.”

keberadaan Desi.

berubah menjadi muram.

*15 BONUS

juga berada di sini,” sapa pasangan itu dengan

din sama

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255