Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 269
Bab 269 Biar Mereka Rasakan Seja
Desi menatap Hovi dengan tatapan arogen. Hori, selama bertation taken mi, kame nggak pernah mengucapkan kata kata yang baik di hadapanku Warpun ke tabl kamu nggak mengusapkannya dengan tulus, tapi aku tetap mera sangat senang
Saat ini, rasa bangga menyelimuti hatinya.
Novi menyunggingkan seulas senyum canggung, seolah–olah merasakan waybarys ditampar oleh orang lain.
Aura panas mengaliri wajahnya, rasa malu menyelimuti hatinya
Mengingat sebelumnya dia mengejek Desi dan Ardika, serta memamerkan mobil 1 miliar milik Remon di hadapan mereka, dia ingin sekali hilang ditelan bari sekarang juga.
Benar–benar memalukan!
Remon dan Yunita juga menatap Ardika dengan ekspresi malu.
Sekali beli, tiga mobil sekaligus. Kalau digabungkan, totalnya sudah sekitar 20
miliar.
Kalau begitu, mobil bernilai 1 miliar milik keluarga mereka sama sekali bukan apa- apa di hadapan Desi sekeluarga.
Remon berkata dengan sopan, “Itu Ardika, tolong pindahkan mobilmu sebentar.”
Pria yang sebelumnya selalu memandang rendah Ardika itu akhirnya tunduk di hadapan Ardika.
Ardika melirik Yunita dan berkata, “Sebelumnya saat suamimu meneleponku untuk memindahkan mobil, aku dengar kamu bilang kalau aku mampu membeli mobil balap, kamu akan memakan ban mobil?”
Wajah Yunita berubah menjadi pucat, dia benar–benar malu setengah mati.
Dia buru–buru berkata, “Ardika, semua itu hanya kesalahpahaman. Aku hanya bercanda!”
sebaiknya tahu diri dan menghindarinya,” kata Ardika dengan acuh tak acuh. Tentu saja dia tidak mungkin
untuk memakan ban.
buru–buru menganggukkan kepala
mereka juga malu untuk muncul di hadapan
lagi.
yang antar bu pulang, ya.
untuk
memedulikan Novi sekeluarga lagi. Dia memapah Desi yang
Handoko, lalu mengendarai mobilnya dan pergi.
Agung Makmur, dia langsung masuk
bisa langsung masuk seperti
adalah Luna. Semua karyawan perusahaan mengenalnya sebagai suami Luna. Jadi, tidak adal seorang
mengakhiri pertemuan dengan para petinggi
agak kelelahan, “Kenapa kamu datang ke sini? Apa urusan di rumah
sakit sudah beres?”
kelelahan, Ardika merasa simpati pada wanita itu. Dia segera menghampiri Luna dan menarik lengan wanita
lihat hadiah yang aku
sampai–sampai begitu misterius?”
tetap ditarik oleh Ardika menuju ke
parkir bawah tanah.
mengendarai mobil siapa
Luna menatap
nu adalah sulikum lut adalah hadiah yang aku persimplan untulemu
mengendarai
berbicara, Ardika memasuldan kunet mobil
tercengang. Tentu saja dia menyukai mobil
uang Ardika membeli mobil in17
About Menantu Pahlawan Negara by Sarjana - Chatper 269
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is the best current series of the author Sarjana. With the below Chatper 269 content will make us lost in the world of love and hatred interchangeably, despite all the tricks to achieve the goal without any concern for the other half, and then regret. late. Please read chapter Chatper 269 and update the next chapters of this series at booktrk.com