Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 308
Bab 308 Rita
“Sembarangan, penjara dibagi menjadi penjara pria dan penjara wanital Kamu benar–benar nggak tahu apa-
apal”
Luna memukul Ardika dengan kesal. Tiba–tiba, dia menatap suaminya dengan tatapan kosong dan berkata,
Tadi kamu bilang kamu datang untuk menyerahkan diri?”
Dalam sekejap, saking terharunya, air mata menetes membasahi wajahnya. Dia memeluk pinggang Ardika dengan erat dan membenamkan wajahnya ke leher suaminya.
“Ardika, aku bersyukur memilikimu. Aku tahu, blarpun seluruh dunia mencampakkanku, kamu akan selalu ada untukku!”
Dia dijebak oleh keluarga pamannya dan dicampakkan oleh kakeknya.
Luna benar–benar sangat sedih.
Jadi, sekarang dia tidak berharap banyak.
Dia tidak berharap Ardika bisa mengeluarkannya dari sini. Selama di saat seperti ini Ardika tetap memperlakukannya dengan baik dan tetap ada untuknya, dia sudah cukup puas.
Beberapa saat kemudian, Luna melepaskan dirinya dari pelukan Ardika, lalu menyeka air matanya dan berkata, “Ardika, kamu jangan benar–benar datang untuk menyerahkan diri. Saat mereka interogasi kamu nanti, kamu diam saja. Lagi pula, nggak ada seorang pun yang tahu kamu hanya berpura–pura gila, mereka nggak akan bisa melakukan apa pun padamu.”
“Setelah keluar nanti, tolong bantu aku jaga orang tuaku dan Handoko. Anggota Keluarga Basagita sama
sekali nggak bisa diharapkan, mereka pasti akan memutus sumber perekonomian keluargaku. Aku hanya bisa mengharapkanmu….”
meneteskan air mata lagi.
ini nggak separah yang kamu bayangkan. Nggak lama
nggak
ini, mereka sudah melakukan persiapan matang untuk
Kalau begitu, apa yang perlu kamu
Ardika menyela istrinya dan berkata dengan dingin, “Fakta nggak
melakukan hal yang
Dunia nggak
benar–benar sudah putus asa. Dia sama sekali tidak yakin dirinya bisa
pukulan yang sangat besar bagi Luna, bahkan istrinya sampal–sampai
hadapannya ini masih Luna yang selalu bekerja keras dan positif dalam melakukan segala sesuatu yang dilakukannya?
bisa membiarkan Luna terus terpuruk
dengan penuh percaya diri, “Sayang, ikut
menggandeng tangan Luna dan berjalan ke arah
“Buka pintunya!”
wanita yang tadi bertugas untuk mengawasi Luna masih berada di sampingnya, dia mengubah panggilannya pada Ardika. “Tuan Ardika, kamu mau
akan membuktikan istriku nggak
langsung membawa Luna pergi
yakin tidak ada seorang pun yang berani menghentikannya, juga tidak ada seorang
lebih berharap Luna bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa dia terbukti
meninggalkan tempat ini setelah terbebas
“Aku ingin menemui Rita dan berbicara
“Baik,”
membawa mereka ke ruangan di mana Rita dikurang.
Read the hottest Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chatper 308 story of 2020.
The Menantu Pahlawan Negara by Sarjana story is currently published to Chatper 308 and has received very positive reviews from readers, most of whom have been / are reading this story highly appreciated! Even I'm really a fan of $ authorName, so I'm looking forward to Chatper 308. Wait forever to have. @@ Please read Chatper 308 Menantu Pahlawan Negara by Sarjana by author Sarjana here.