Bab 309 Si Bodoh yang Tak Tertolong Lagl

Setelah tertegun sejenak, Rita baru duduk di atas ranjang. Dia tidak menyangka Luna bisa datang secara pribadi untuk menemuinya.

“Bu Luna, Jangan berbicara sembarangan. Aku nggak menjadi saksi palsu,” kata Rita tanpa ekspresi.

Saat dia melarikan diri, Luna belum menjadi manajer umum. Dia tidak pernah memandang Luna sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Grup Agung Makmur.

Luna berkata dengan dingin, “Kamu masih saja nggak ngaku. Coba kamu tanyakan pada hati nuranimu sendiri, apa aku ada mentransfer uang sebesar dua miliar untukmu dan memintamu meninggalkan Grup Agung Makmur?! Kamu jelas–jelas membuat bukti palsu! Sebenarnya seberapa banyak suap yang mereka berikan padamu untuk melakukan hal seperti ini?!”

Rita adalah seorang wanita yang sangat cantik. Sebelumnya, dia bertanggung jawab atas hal–hal penting Grup Agung Makmur. Selain cantik, dia juga seorang wanita yang andal.

Dia tidak akan ketakutan hanya mendengar beberapa patah kata dari Luna.

Melihat Marko yang berdiri di belakang mereka, dia tertawa dingin dan berkata, “Bu Luna, apa kamu sedang memancingku? Kalau begitu, aku beri tahu kamu, aku nggak menerima suap dari siapa pun!”

“Aku memang mentransfer dua miliar untukku, bahkan bukti transfer yang kamu tanda tangan sendiri sudah kuserahkan kepada polisi. Sekarang, baik saksi maupun bukti sudah lengkap. Berhentilah membela diri, nggak ada gunanya!”

Melihat Rita melontarkan kata–kata tuduhan padanya dengan penuh percaya diri tanpa rasa bersalah sedikit pun, Luna mengerti dia sudah bertemu dengan seseorang yang sama persis dengan Claudia.

Rita dan Claudia sama saja.

Mungkin saja awalnya mereka dipaksa untuk menjadi saksi palsu. Namun, setelah menerima suap, mereka malah menuduhnya dengan tenang tanpa rasa bersalah.

tidak berhati

keadaan.

dan kaki Luna, dia

berkata dengan dingin, “Rita, apa kamu benar–benar berencana berbohong hingga akhir? Kamu sudah bertekad membantu Keluarga Buana

bermimpi! Kalau kamu ingin menunjukkan İstrimu nggak bersalah, kamu bisa meminta

itu palsu.”

sekali tidak

mengucapkan kata–kata itu, mungkin dia

mengucapkan kata–kata ancaman itu adalah Ardika.

+15 BONUS

Keluarga Basagita seperti Ardika, bagaimana mungkin dia takut mendengar

bodoh yang tak tertolong lagi! Karena kamu bersedia menjadi alat

wanita itu dengan sorot mata sedingin es, dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya

diancam dan dipaksa untuk menjadi saksi

memang benar seperti itu, selama Rita menyesali perbuatannya, Ardika akan memberinya kesempatan untuk

kalau dilihat sekarang, sepertinya wanita itu

Dia beranggapan pria itu hanya memarahinya

“Ardika, sekarang kamu hanya bisa memarahiku. Setelah istrimu masuk ke penjara, aku lihat bagaimana kamu

mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sigit yang menunggu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255