ab 314 Mengecewakan Kallan

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Yanto sekeluarga.

Kekesalan yang mereka tasakan sebelumnya, bisa mereka lamplaskan hari ini.

Perusahaan sudah jatuh kembali ke tangan mereka, vila dan mobil juga kembali menjadi milik mereka.

Selain itu, sekarang perusahaan memiliki dana investasi sebesar lebih dari empat triliun dan Kompleks Prime Melati yang akan segera dipasarkan.

Tempat tinggal mereka berubah menjadi vila mewah yang bernilai dua triliun, mobil yang mereka kendarai juga berubah menjadi mobil balap.

Kehidupan mereka saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Mereka harus berterima kasih pada Luna, Wanita Itu yang bekerja keras, mereka yang mendapatkan hasilnya.

“Desi, untuk apa kamu masih duduk dan menangis di sana? Apa kamu pikir hanya dengan menangis putrimu yang sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum itu bisa kembali? Cepat bereskan barang–barang kalian

dan pindah dari sini!”

Melihat Desi masih duduk terisak di sofa, Nadia sudah kehilangan kesabarannya.

Dia dan Desi tidak cocok satu sama lain. Selama bertahun–tahun ini, mereka sering bertengkar.

Melihat Jacky sekeluarga menghadapi situasi seperti ini, dia benar–benar sangat senang.

“Nadia, kalau kamu berani mengatal putriku lagi, aku akan merobek–robek mulutmu!”

dan langsung memarahi

hampir kering. Namun, dia tetap tidak tahan mendengar orang lain mengatal putrinya.

itu, kenapa aku nggak boleh mengatainya? Jelas–jelas sekarang dia

dijebak! Setelah proses penyelidikan selesai, dia pasti

berita penangkapan putrinya, mereka langsung tahu Luna

mungkin melakukan

dijebak, tetapi mereka sama sekali tidak berdaya. Mereka baru merasa

makin putus asa.

kita tunggu dia pulang baru kita bicarakan lagi. Sekarang hal yang harus kalian lakukan adalah pindah keluar dari sini. Putri kalian sudah masuk penjara, keluarga kalian nggak punya sumber pendapatan lagi.

keluarga kalian!”

adalah kartu as yang paling sering mereka gunakan.

kali mereka selalu menggunakan kartu as

pada

kami punya tangan

dengan tatapan dingin dan berkata, “Bibi, kalian jangan keterlaluan. Kak

kakak Ipar pecundangmu itu. Aku dengar dia

diri. Hanya itu yang

sepertinya untuk menunjukkan keberadaannya.”

dan

menyerahkan diri,

berkata, “Handoko, jangan bermimpi lagi! Kalau Ardika benar–benar bisa ⠀⠀ membawa Luna pulang, aku akan segera keluar dari sini….”

begitu, kamu cepat keluar

Wulan menyelesaikan kalimatnya, dia langsung disela oleh suara dingin seseorang.

di ruang tamu langsung berubah menjadi sunyi senyap.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255