Bab 346 Wanita Jahat

“Bukankah mereka baru pindah ke sini dari area kota tua? Suruh saja mereka pindah kembali ke sana!”

Rina melontarkan kata–kata seperti itu di hadapan Robin dan Selvi.

Dia jelas–jelas menganggap orang tua Delvin bukan apa–apa.

“Nggak bisa!”

Elsy tidak setuju, dia berkata, “Lingkungan tempat tinggal di area kota lama terlalu buruk, juga nggak aman, nggak baik untuk pertumbuhan Livy.”

Sebelumnya orang tua Delvin dan putrinya tinggal di area kota tua karena tidak punya pilihan lain lagi.

Sekarang, mereka sudah kembali ke vila lama mereka dan tinggal di lingkungan yang baik.

Dia tidak ingin karena keinginannya untuk menempati tempat tinggal lebih baik, malah membiarkan putri kandungnya pindah kembali dan tinggal di area kota lama.

“Plak!”

Rina langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Elsy.

Rambut Elsy langsung berantakan, wajah kurus wanita itu juga langsung membengkak.

“Ibu! Dasar orang jahat! Jangan pukul ibuku!”

Livy yang berada dalam pelukan

haram! Tutup

memelototi Livy dengan galak, sampai–sampai membuat bocah

itu. Dia menatap wanita jahat yang telah memukul ibunya dengan

menikah dengan putraku lebih dari satu

kamu menjadi menantu Keluarga Santosa, kamu nggak mendapat sepeser

membantumu membayar utang dan mengeluarkan biaya pengobatan anak

menyelamatkan anak haram yang diperdagangkan itu, tapi dia malah dikeluarkan dari Departemen Perhubungan. Sekarang. ayah

Rina menggema di

disebut anak haram, sorot mata penuh

1/3

wajahnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, mereka hanya bisa menghela napas, lalu berkata, “Elsy, Jangan berdebat dengan Ibu mertuamu lagi. Kami akan pindah kembali ke area kota tua. Kamu dan keluarga suamimu

tua daripada melihat wanita yang dulu merupakan menantu mereka ditindas

Elsy akan ditindas lebih parah lagi oleh Rina. Mereka tidak bisa

lagi yang kallan tunggu? Cepat pindah dari sini

mendengus dengan

“Ingat, sekarang kamu adalah anggota Keluarga Santosa, Kalau kelak kamu

wanita jahat, tutup

teriakan seseorang terdengar seperti petir

Rina bergetar sejenak, gendang telinganya seolah sudah hampir

menoleh dan berkata, “Kamu mengatal siapa, hah?! Percaya atau nggak aku akan mencabik–cabik mulutmu!”

“Ardika!”

berseru dengan terkejut. “Ibu, dia adalah Ardika, menantu benalu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255