Bab 357 Takut Mobil Tuan Tergores Tidak Bisa Ganti Rugi

Sejak memutuskan untuk mengundang Ardika menghadiri acara ulang tahunnya, Cindi terus berpikir ….

Bagaimana caranya dia bisa mempermalukan Ardika untuk melampiaskan kekesalannya selama dua tahun

ini?

Kini, akhirnya kesempatannya sudah datang.

‘Dasar Ardika nggak tahu diri! Jelas–jelas nggak ada seorang pun yang memedulikannya, tapi dia malah berinisiatif menjadikan dirinya sendiri sebagai target.‘

‘Kalau aku nggak memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukannya, bukankah sama saja dengan melewatkan kesempatan yang telah dia berikan?‘

“Kamu nggak lihat dulu status dan kedudukanmu sendiri! Kak Cindi mengundangmu ke sini karena menghargaimu, berani–beraninya kamu menyindir Kak Cindi seperti itu! Sebelum mengucapkan kata–kata seperti itu, sebaiknya kamu pertimbangkan dulu apa kamu berhak berbicara seperti itu!”

“Jangankan Cayenne, kalau pecundang ini sanggup membeli mobil, dia juga nggak akan menjadi seorang menantu benalu! Seorang pria yang masih punya sedikit harga diri saja pasti nggak akan sepertinya!”

Saat ini, beberapa petinggi yang duduk di sekitar Cindi melontarkan kata–kata yang meremehkan Ardika.

“Menantu benalu?”

Airin melirik Ardika dengan sorot mata terkejut, seolah–olah curiga baru saja dia salah dengar.

Ardika meninggalkan kesan yang sangat baik padanya. Melalui percakapan santai mereka tadi, dia menyadari Ardika adalah seorang pria yang memiliki pandangan sendiri, tidak seperti seorang pria pecundang.

dia adalah seorang menantu

mobil apa? Oh, aku salah tanya, seharusnya

pria

kamu jangan menyinggung Bu Cindi. Dia

saja memecatmu

untuk tidak bertindak gegabah dengan volume suara yang

seharusnya Ardika hanya

departemen tertentu.

datang ke sini sama dengannya, yaitu terpaksa datang karena

berada di sini.

lalu tersenyum dan berkata, ” Oh, aku

membandingkan merek mobil yang

sebagai seseorang yang memegang kekuasaan terbesar atas perusahaan, dia hanya ingin datang untuk mengamati dan mengawasi para karyawannya.

lupa kamu sudah dikurung di dalam rumah sakit jiwa selama bertahun–tahun. Kamu belum lama keluar dari rumah sakit jiwa, mungkin kamu bahkan belum pandai menggunakan ponsel terbaru. Saat kamu dikurung

petinggi perusahaan lainnya

berubah menjadi dingin sejenak, lalu

miskin, itu artinya orang–orang ini memandang rendah orang

zaman sekarang ini, sudah banyak orang seperti

mentertawakan kekurangan mental seseorang, itu artinya kepribadian

nggak bilang, aku sudah lupa. Jangankan membeli mobil, pecundang ini bahkan belum pandai menggunakan ponsel terbaru.

mengatakan mobil nggak penting. Kenapa dia begitu nggak tahu malu

sekali tidak menyadari kesalahan mereka. Mereka malah ikut mengejek Ardika bersama Cindi.

saat semua orang sedang mengejek Ardika dengan mengungkit masalah mobil, pintu ruang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255