Bab 356 Berkomentar Buruk Karena Tidak Bisa Memiliki

Begitu melihat wanita itu, Cindi langsung menunjukkan sikap kesal seorang atasan dan memarahi Airin.

Airin juga merupakan karyawan lama Grup Bintang Darma. Kall Inl, dia kembali bekerja di perusahaan dengan menempati posisi sebagai seorang ketua tim di departemen personalla, Cindi adalah atasannya.

“Maaf, Bu Cindi. Ibuku sakit, aku baru selesai mengantarkan Ibuku ke rumah sakit dan mengatur semua prosedur untuk perawatan Ibuku, Jadi aku baru bisa datang ke sini.

Airin tahu Cindi bukanlah orang yang pengertian, dia tidak berani absen dalam acara ulang tahun atasannya.

Dia sudah bergegas datang, bahkan belum sempat berganti pakalan, tetapi dia tetap saja dimarahi oleh

atasannya.

Cindi tidak peduli apa alasan Airin datang terlambat. Setelah memarahi Airin dengan ekspresi muram beberapa saat lagi, dia baru melepaskan bawahannya itu.

Airin hanya bisa memendam kesedihannya. Setelah dimarahi oleh Cindi, dia juga malu menghampiri para petinggi lainnya untuk mengobrol. Dia berjalan di sudut ruangan, lalu bertemu dengan Ardika yang juga duduk di sudut ruangan.

“Halo, Pak, terima kasih atas bantuan Bapak tadi.”

Dia mengira Ardika juga merupakan petinggi perusahaan, dia mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan

tulus.

“Namaku Ardika. Kamu nggak perlu memanggilku dengan panggilan formal, panggil namaku saja.”

Ardika tersenyum, lalu mulai mengobrol santai dengan Airin yang duduk di sampingnya.

‘Dua orang yang tidak dipandang rendah, hanya bisa mengobrol dengan satu sama lain!‘

diam–diam Cindi

seseorang yang duduk di samping Cindi bertanya, “Kak Cindi, aku dengar kamu

baru. Merek apa?”

menganggap diri mereka adalah kaum elite. Saat mengobrol, topik yang mereka

ingin memamerkan kehebatan Cindi, melainkan memang itulah topik pembicaraan mereka setiap

merupakan wakil kepala departemen personalia, jadi boleh dibilang

ulang tahun, tentu saja dia yang menjadi sorotan semua orang.

orang yang berada di lokasi langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah wanita yang malam ini menjadi sorotan itu.

1/3:

di depan dada, lalu tertawa

dari 4 miliar, ‘kan? Kak Cindi benar–benar hebat!”

sulit selama dua tahun. Sekarang, kami nggak berani membeli mobil semahal itu. Sepertinya karier

ruangan berdecak

lalu, sebuah mobil merek Cayenne sama sekali bukan apa–apa bagi para

Mereka yang ikut bersama Delvin dalam merintis karier, tidak hanya mendapatkan penghasilan tinggi, sedikit banyak

kekuasaan.

menjadi orang kaya yang memiliki

triliunan.

mengira Grup Bintang Darma akan terus berkembang dengan pesat, mereka mencicil rumah dan mobil mewah, lalu menggunakan dana cair yang mereka miliki untuk

Bintang Darma tiba–tiba tertimpa musibah, mereka juga berakhir

juga alasan mereka tidak menyukai, bahkan membenci Ardika.

itu, sejak awal mereka sudah bisa menjalani kehidupan yang mewah dan menikmati

hidup mereka.

menggunakan tabunganku dulu. Bukankah Grup Bintang Darma sudah

Kelak kita pasti akan sukses besar dengan mengikuti Pak Raka dan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255