Bab 362 Rekaman Video

Airin hanyalah orang lemah yang tidak memiliki status dan latar belakang.

Setelah memakinya selama beberapa saat, Cindi dan yang lainnya tidak memedulikannya lagi.

Mereka kembali melampiaskan amarah mereka pada Ardika.

“Ardika dasar pecundang! Dengan baik–baik, mulai sekarang kalau kamu berani menginjakkan kakimu di Grup Bintang Darma lagi, aku akan menyuruh satpam untuk melemparmu keluar!”

“Tentu saja, selama proses pelemparan ini, kalau kakimu tanpa sengaja terluka, bukan urusanku ….”

Bahkan Ruis, kepala departemen keamanan yang tidak memiliki posisi apa pun di perusahaan juga ikut mempermalukan Ardika begitu melihat orang–orang lainnya memaki dan mengejek Ardika.

Mempermalukan Ardika dan menghalanginya untuk bergabung dengan Grup Bintang Darma adalah tujuan Cindi dan yang lainnya hari ini.

Jabatan petinggi perusahaan sangat penting bagi mereka.

Kalau Ardika menempati posisi wakil direktur di Grup Bintang Darma, maka itu artinya dia akan menghalangi perkembangan karier mereka semua.

Melihat Ardika setelah mendengar ancaman mereka sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk melawan mereka, orang–orang itu tahu tujuan mereka sudah terjadi.

“Sudahlah, kita sudah berbicara sebanyak ini. Kalau pecundang sepertimu masih nggak tahu diri, kami para kaum elite yang memiliki relasi punya banyak cara untuk memberimu pelajaran!”

Cindi mengangkat dagunya, lalu berjalan melewati Ardika dan meninggalkan Ruang Pribadi Galaksi.

“Haha, hari ini benar–benar menyenangkan, bahkan lebih menyenangkan dibandingkan tahun lalu.”

“Pecundang itu pasti nggak berani muncul di Grup Bintang Darma lagi!”

ya, aku sudah merekam video pecundang itu, nanti kita bisa menikmatinya lagi ….”

juga meninggalkan ruangan sambil tertawa.

Ardika dan Airin yang menangis dengan

dia tidak punya

bisa memecatmu. Besok

seperti biasa.”

tisu

gadis yang jujur dan selalu

tidak jelas apakah dia mendengarkan ucapan Ardika atau tidak.

menerima tisu yang disodorkan oleh

1/3

pria itu, dia berkata, “Kalau kamu pulang dalam kondisi seperti ini, istrimu pasti akan mengkhawatirkanmu, ‘kan? Sebaiknya kamu mandi dan ganti pakaianmu terlebih dahulu, baru pulang.”

kamu bisa membantuku membeli baju?”

menganggukkan kepalanya, Ardika menyodorkan uang kepada wanita itu dan berkata, “Maaf

merepotkan.”

nggak merepotkan. Sebelumnya kamu sudah membiarkanku naik

baju untuk Ardika, ukurannya sangat cocok

berganti pakaian di kamar mandi dalam ruang pribadi, Ardika baru meninggalkan ruangan

itu bersama Airin.

ke Vila Cakrawala, dia melihat Luna sedang duduk di sofa

segera menyimpan ponselnya dengan

sudah pulang,

di Grup Bintang Darma.

kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, “Sangat lancar.

baguslah kalau begitu.”

tampak berubah menjadi gelap.

menghampiri menantunya, lalu berkata dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255