Bab 366 Semuanya Dipecat

Ucapan Elsy bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.

Kepala para petinggi perusahaan yang berada di dalam ruangan itu langsung berdengung.

“Bagaimana… bagaimana mungkin bisa seperti ini? Bagaimana mungkin idiot itu adalah presdir?!”

“Jelas–jelas presdir kita bernama Raka!”

Cindi, Filbert dan belasan petinggi perusahaan yang menghadiri acara ulang tahun Cindi semalam menunjukkan ekspresi tidak terima.

Semalam mereka sudah mempermalukan Ardika secara habis–habisan.

Kalau Ardika benar–benar adalah Raka, maka tidak ada seorang pun dari mereka yang bisa lolos dari musibah!

Elsy berkata dengan santai, “Raka adalah nama samaran yang digunakan oleh Pak Ardika. Dia menggunakan cara seperti ini untuk menunjukkan kepada orang–orang yang telah mencelakai Delvin dan menghancurkan Grup Bintang Darma bahwa perusahaan kita sudah bangkit kembali.”

Penjelasan yang diberikan oleh Elsy menghancurkan secercah harapan terakhir dalam hati Cindi dan yang lainnya!

“Nggak, nggak mungkin!”

Kepala Cindi masih berdengung, dia bahkan sudah tidak bisa berpikir secara logis.

Wajah yang sudah diriasnya dengan riasan tebal dan tampak cantik jelita langsung berubah menjadi pucat

bagaikan secarik kertas putih kosong!

Filbert hanya merasakan darah di sekujur tubuhnya bergejolak.

Wajah bulatnya tampak memerah, seolah–olah menghadapi tekanan yang sangat besar.

Dia tidak bisa menahan tekanan sebesar ini. Tiba–tiba, darah yang sedang bergejolak dalam tubuhnya naik ke

tenggorokannya.

“Pfffttt!”

di tenggorokannya itu pun muncrat keluar dari

dalam acara ulang tahun Cindi juga menunjukkan ekspresi

sulit dideskripsikan dengan kata–kata.

bahkan ada yang saking

sedap urin menyebar ke

kuat, jantungnya berdebar dengan kencang dan tampak kesulitan bernapas

lainnya yang berada di dalam ruangan tidak bereaksi seperti Cindi dan yang lainnya.

1/3

juga, mereka tidak

juga sangat terkejut. Mereka tidak

benar–benar sangat terkenal di Kota

adalah menantu idiot Keluarga Basagita, tidak ada seorang pun di seluruh kota

mengenalnya.

orang–orang ini ternyata adalah orang yang telah

perang kepada tiga keluarga besar yang sudah

benar–benar di luar bayangan mereka!

“Brak!”

“Brak!”

menghadiri acara

sudah bersalah. Kami sangat menyesali perbuatan kami, seharusnya kami nggak mempermalukanmu dan melemparimu kue. Kami mohon padamu, maafkan kami. Aku berjanji nggak

kami lagi!”

yang lainnya memohon pada

menghilang begitu saja.

menyesali perbuatan mereka.

adalah Raka, mereka tidak mungkin berani mempermalukan

seperti itu.

mereka sudah menjalani hari–hari yang sulit selama dua tahun. Impian terbesar mereka adalah bisa kembali menjalani hari–hari ketika Grup Bintang

mewah, memperluas bisnis perusahaan bersama Delvin, sehingga makin lama harga saham perusahaan

makin tinggi.

informasi mereka direkrut kembali, mereka kembali dengan senang hati.

baru tahu, Ardika yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255