Bab 382 Luna Memukul Orang

“Luna, coba kamu pikirkan, kalau Ardika adalah Raka, kenapa dua hari sebelumnya, Filbert dan yang

lainnya berani melempatinya kue?”

Tina menatap Ardika dengan tatapan meremehkan.

Dia sama sekali tidak percaya Ardika dan Raka adalah orang yang sama,

Raka sangat mendominasi dan mampu mengambil keputusan dengan tepat.

Merebut perusahaan milik tiga keluarga besar, lalu membiarkan Wakanda berlutut menghadiri acara

penggantian nama perusahaan dan mempermalukan tiga keluarga besar di depan umum.

Menyaksikan pemandangan itu membuat darahnya seolah bergejolak, bahkan diam–diam dia sangat

takjub pada pria misterius itu.

Bagaimana dengan Ardika?

Saat dilempari kue oleh Filbert dan yang lainnya saja, pria itu tidak berani melakukan pembalasan.

Saat menonton rekaman video yang dikirim oleh Filbert padanya, dia benar–benar kesal setengah mati dan mewakil Luna memaki suami sahabatnya itu sebagai pengecut.

Perbedaan antara kedua pria ini, bagaikan langit dan bumi.

“Tina, Filbert dan yang lainnya sama saja sepertimu hanya bisa meremehkan orang lain.”

berubah menjadi dingin. “Tapi, seharusnya kamu sudah tahu, ‘kan? Para petinggi

dalam acara ulang tahun itu sudah dipecat. Aku sendiri

mengumumkan pemecatan mereka!”

Tina merendahkannya di hadapan

kalau bahkan sahabat terbaik Istrinya saja memandang rendah

dan yang lainnya benar–benar

mereka memang

matanya pada Ardika, lalu berkata, “Tapi, aku dengar–dengar dari petinggi Grup Bintang Darma yang kukenal, mereka dipecat karena mereka nggak menghormati Delvin. Raka sendiri yang mengatakan

kalau seperti

+15 BONUS

menindas Ardika malam itu sudah dipecat, Luna

sendiri benar–benar

sama persis dengan kata–kata yang keluar dari mulutnya saat acara rapat para petinggi

kemarin.

wanita itu malah menggunakan poin

sedang menasihati Ardika, “Ardika, sebaiknya kelak kamu jangan membuat lagi. Bukan hanya nggak memiliki kemampuan apa–apa, kamu

kamu masih suka membual untuk menaikkan

bersama Luna.”

melirik Luna, dia mendapati sorot mata kecewa di mata istrinya.

berhak mengajariku cara

Elsy ke sini sekarang juga, biar dia

aku adalah Raka!”

dan menelepon Elsy. “Elsy, aku sedang berada di

ke sini dulu sebentar.”

Elsy, Tina mengerutkan keningnya.

dia benar–benar adalah

ternyata kamu Ardika si pecundang ada di sini! Untuk apa kamu datang ke sini?! Apa kamu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255