Bab 391 Grup Fermoso.

Ternyata masih ada pemikiran seperti itu dalam benak Charlie.

“Apa kamu pikir kamu layak?”

Satu kalimat acuh tak acuh Ardika membuat raut wajah Charlie berubah menjadi pucat pasi dan

sepenuhnya putus asa.

“Begini saja, aku akan merekomendasikan satu tempat untukmu. Adapun mengenai kamu tetap bisa bertahan hidup atau nggak, tergantung pada kemampuan tiga keluarga besar.”

Selesai berbicara, Ardika menghubungi Sigit.

Tak lama kemudian, terdengar suara sirene mobil polisi dari lantai bawah.

Rekaman video yang Ardika ambil tadi sudah dia kirimkan kepada pihak berwajib. Dengan adanya bukti konkret atas tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Charlie dan beberapa orang anak buahnya itu, maka mereka langsung dibawa pergi oleh pihak kepolisian.

“Awasi mereka baik–baik. Kalau tiga keluarga besar berani mengirimkan orang ke kantor polisi, itu *Awasi artinya tindak kejahatan mereka bertambah satu lagi.”

Itulah pesan singkat Ardika pada Sigit.

Tentu saja Sigit menanggapi ucapan Ardika dengan penuh hormat.

Tak lama kemudian, tanggung jawab atas urusan Gedung Ansa dialihkan kepada sebuah perusahaan properti yang bernama Fermo.

Fermo adalah sebuah perusahaan properti di bawah naungan Grup Fermoso. Presdir Grup Fermoso

bernama Gregory Purwa juga merupakan sosok yang terkenal di Kota Banyull.

Gregory yang datang secara pribadi untuk bertemu dengan Ardika dan berterima kasih dengan penuh

hormat kepada Ardika.

“Oh, ternyata kenalan lama. Ini hanya masalah sepele, Pak Gregory nggak perlu sungkan padaku.”

melambaikan tangannya. Ternyata sebelumnya dia sudah pernah bertemu

orang yang datang untuk memberi

Namun, Ardika baru mengetahui namanya sekarang.

Ardika masalah seperti ini adalah masalah sepele, tapi bagiku ini sangat berarti. bagaikan sebuah peluang yang sangat

tiga keluarga besar, Hartono

untuk mengembangkan bisnis kami. Kalau bukan karena

Grup Fermoso sudah nggak bisa bertahan lamal” kata

kasih.

+15 BONUS

pada Grup Agung Makmur karena pengaruh

Ardika. Dia

baru terjadi beberapa waktu yang lalu, tindakannya itu sudah mendapat balasan

tiga keluarga besar memang sudah seperti racun di Kota Banyuli.”

Ardika menggelengkan kepalanya.

Makmur beberapa tahun yang lalu, lingkungan

dua tahun yang lalu, kekacauan ini sudah mencapai

besar selalu merebut aset perusahaan

besar, jadi tentu saja perusahaan ini memonopoli pasar properti

kejayaan Starindo, adalah air mata dan kehancuran

keluarga besar, para pebisnis kesulitan untuk mengembangkan bisnis mereka. Bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan, melainkan

tiga keluarga besar pasti

sederhana yang keluar dari mulut Ardika

sama seperti yang dirasakan oleh Charlie, keterkejutan.juga menyelimuti

dia sudah sangat mengenal Ardika.

dia seakan–akan tidak mengenal sosok Ardika

Ardika sebenarnya?!

Charlle kamu memainkan trik memainkan

+15 BONUS

Vania memerah, tetapi saat ini dia juga sudah menyadari

Ardika datang tepat waktu, mungkin hari ini dia akan berakhir sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255