Bab 406 Handoko Ditangkap

“Hehehe….”

Rohan tertawa sinis dan berkata, “Tuan Muda Edrik nggak perlu bereaksi berlebihan seperti ini. Tuan Billy nggak tertarik pada Grup Lautan Berlian. Ibarat satu hutan nggak bisa menampung dua penguasa, Tuan Billy hanya ingin menjadi satu–satunya raja hutan di Kota Banyull,”

“Adapun mengenal setelah ayahmu meninggal, Grup Lautan Berlian tetaplah Grup Lautan Berlian, sedangkan kamu, Tuan Muda Edrik akan menjadi presdir Grup Lautan Berlian.”

“Saat itu tiba, slapa lagi yang berani menampar wajahmu….”

Tanpa sadar, Edrik mengusap–usap wajahnya.

Kata–kata yang keluar dari mulut Velove tadi bagalkan seekor ular berbisa yang menyelimuti hatinya.

Kilatan kekejaman melintas di matanya, lalu dia bertanya dengan gigi terkatup, “Kapan kita mulai

beraksi?”

“Besok, kami pasti akan membantu Tuan Muda Edrik.”

Seolah–olah sudah bisa menebak Edrik tidak akan menolak penawarannya, Rohan langsung

menyampaikan waktu kapan mereka beraksi tanpa berpikir dua kali lagi.

“Kalian membantu aku? Hah, aku nggak punya kekuatan untuk membunuh Alden.”

Edrik mendengus.

Dia tidak ingin turun tangan sendiri.

Walaupun dia sudah memutuskan untuk bekerja sama dengan Rohan, keuntungan pribadinya tetap merupakan prioritas utamanya. Dia tidak ingin meninggalkan kelemahan sebagai pembunuh ayahnya, lalu pada akhirnya pihak Billy menjadikannya sebagai kambing hitam.

Edrik nggak perlu khawatir, kami nggak

sama dengan kami lagi. Bukankah menantu idiot Keluarga Basagita itu baru bergabung dengan Grup Lautan Berlian? Biarkan dia saja

itu sebagai

saran Rohan, Edrik sangat senang dan

yang merekrut Ardika masuk ke Grup Lautan Berlian.

Ardika menjadi pembunuh yang telah menghilangkan nyawa Alden,

  1. 10.

rekan–rekan Alden, lalu menyatukan mereka semua dengan tujuan untuk

dia akan menjadi sosok penguasa tertinggi di Grup

mungkin Tina bisa bersaing

kesempatan emas yang sulit diperoleh!

“Oke, kita sepakat!”

kepalanya dengan gigi

+15 BONUS

Di Vila Cakrawala.

Luna dan Ardika pulang ke rumah, mereka melihat Desi sedang berjalan keluar dengan tergesa-

gesa.

dan berkata dengan ekspresi bangga, “Ibu, aku beri tahu Ibu satu

kabar baik….”

masih membahas

setengah mati. Bagaimana mungkin dia bisa mendengar

Bagaimana Handoko bisa ditangkap?”

kabar adiknya ditangkap, ekspresi Luna juga

paniknya, Desi mengentakkan kakinya dan berkata, “Bocah itu berkelahi dengan orang

selatan baru saja menghubungiku. Kalian

kantor polisi.”

mobil ke

selesai berbicara, Ardika sudah

kemudian, suaminya sudah mengendarai mobil keluar dari

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255