Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 437
Bab 437 Vincent
“Baik, Tuan!”
Vincent menerima perintah dari majikannya dengan penuh hormat, lalu berbalik dan hendak berjalan
pergi.
“Tuan, menurut informasi dari mata–mata yang kita tempatkan di Gedung Glori, mereka sudah
mengundang Titus pergi ke pusat penahanan untuk membalaskan dendam Alden dengan membunuh
Ardika
“Dua puluh tahun yang lalu, Titus adalah pengawal pribadi Alden. Dia juga dikenal sebagai pembunuh nomor satu ibu kota provinsi. Dengan berbekal sebilah pedang panjang, nggak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya di Kota Banyuli.”
“Kalau Vincent bertemu dengannya sebelum membunuh target, sepertinya kemungkinan besar akan membawa kerugian pada kedua belah pihak,” kata Rohan.
Mendengar ucapan Rohan, Vincent menoleh dan berkata dengan dingin, “Kalau aku bertemu dengan Titus, aku akan membunuhnya terlebih dahulu!”
Dia menganggap dirinya sebagai ahli bela diri nomor satu di dunia preman Kota Banyuli, jadi tentu saja
dia tidak menganggap serius Titus yang sudah pensiun selama dua puluh tahun.
Dia sudah lama ingin berduel dengan Titus.
Billy mengerutkan keningnya, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, “Vincent, ucapan Rohan memang benar. Sebaiknya kamu juga membawa penembak jitu. Titus dikenal sebagai pembunuh nomor satu di ibu kota provinsi, pasti bukan tanpa alasan.”
Billy juga ingin meminta Vincent membunuh Titus.
Alden sudah mati.
satu–satunya anggota Aliansi Lautan Berlian yang bisa membuatnya takut adalah Titus yang sudah pensiun
menundukkan dan
perlu, aku bisa membunuhnya
Vincent
sendiri. Dia yakin mampu menghadapi Titus yang sudah terkenal di
membawa penembak
tetap saja begitu sombong
servum petr., lalu mengalihkan pandangannya ke arah
kamu aur saja.”
Bak Tuan.
majikannya yaitu memintanya untuk mengatur
bela diri nomor satu di antara semua anak buannya jadi Bily tidak akan membiarkan
kegelapan malam yang dihiasi
perahanan Kota Banyuli dimatikan dan
itu gelap gulita
dipenuhi karburan sepanjang hari,
pelit car seguran menggema di seluruh tempat
pengawasan para petugas, para penjahat dikumpulkan di sebuah lapangan besar dalam area
sambil memegangi kepala
konumunan orang–orang itu sau–satunya yang tidak terlihat adalah
petugas beraiduttas di
bayangan hitam rebroat dan mendarat di tembok dengan perlahan.
sosok bayangan hitam itu ada sebilah pedang yang
hitam ittoak lain adalah Titus
da melompat menuruni tembok dan
pengawasan
aku sudah lama
For an melangkahkan kakinya keluar dari
genggamar Vincent, ada sebuah pisau baja.
[HOT]Read novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chatper 437
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been published to Chatper 437 with new, unexpected details. It can be said that the author Sarjana invested in the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is too heartfelt. After reading Chatper 437, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Chatper 437 and the next chapters of Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series at Good Novel Online now.