Bab 457 Korps Armor Besi ke–1

“Bibi Desi, aku akan memikirkan cara lain lagi. Pasti ada cara untuk menyelamatkan Luna…” kata Xavier dengan kesal. Siapa pun yang mendengar kata–kata yang keluar dari mulutnya ini, samar–samar pasti bisa menyadari ketidakberdayaannya.

Yoga bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan.

Apa mungkin masih ada tokoh hebat lain dengan tingkatan yang lebih tinggi dari tingkatan ayahnya yang bisa diandalkan oleh Xavier?

Dalam sekejap, hati Desi diselimuti oleh keputusasaan.

Namun, dia tetap menghibur Xavier.

“Xavier, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kamu sudah berusaha semampumu. Sebelumnya, keluarga kalian juga sudah memberikan bantuan besar pada kami. Kami sangat berterima kasih padamu.”

“Semua ini salah Ardika si pembawa sial itu!”

“Kalau bukan karena dia, Luna juga nggak akan ditahan di sini.”

“Ardika, kalau sampai terjadi sesuatu pada Luna, mati pun aku nggak akan melepaskanmu!”

Desi menggertakkan giginya dan memelototi Ardika dengan kesal dia ingin sekali mencabik–cabik pria itu hidup–hidup.

Ardika berkata, “Nggak akan terjadi hal buruk pada Luna. Sudah kubilang, aku akan menyelamatkannya, maka aku pasti akan menyelamatkannya.”

“Hah! Memangnya kamu bisa menyelamatkannya?”

“Bahkan Xavier saja nggak bisa menundukkan Yoga! Ardika, atas dasar apa kamu pikir kamu bisa menaklukkan Yoga?!”

Amanda sekeluarga menganggap remeh Ardika.

“Jelas–jelas kamu biasa–biasa saja, tapi malah begitu percaya diri.”

Bahkan, Futari yang memiliki kepribadian paling tenang di antara mereka semua juga tidak bisa menahan diri untuk melontarkan sindiran yang cukup mempermalukan Ardika.

Xavier yang memang sudah diselimuti oleh amarah itu, begitu mendengar ucapan Ardika, amarahnya kian tersulut.

menggerakkan pasukan ke sini untuk menyelamatkan Luna. Di mana pasukan

kalimatnya, terdengar suara baling–baling yang

+15 BONUS

telinga.

helikopter militer

kepala mereka dan melemparkan pandangan mereka ke arah helikopter- helikopter itu

juga yang sedang mereka pijak juga mulai bergetar dengan kencang.

pandangan mereka, debu–debu

yang membentuk sebuah barisan tampak melaju melewati lahan kosong di luar

taman logistik.

tempur itu mengarah ke taman logistik di

perlu dipertanyakan lagi bahwa lokasi tujuan tank–tank

kabin semua helikopter tampak terbuka.

per satu sosok bayangan orang terlihat menuruni helikopter dengan cepat dan gesit.

setelah pintu tank tempur yang berhenti tidak jauh dari sana terbuka, satu per satu prajurit

sekejap, seluruh taman logistik sudah

dalam taman logistik tampak

yang lainnya yang berada di luar

menyaksikan pemandangan yang terpampang nyata di hadapan mereka ini.

yang sudah menggerakkan pasukan

prajurit berjalan ke arah pintu masuk taman

itu adalah seorang brigadir jenderal.

“Kak Prananda!”

bukan

brigadir jenderal

itu adalah Prananda Kosasih, Ketua Korps Armor Besi ke–1 di bawah naungan tim tempur

Armor

ini adalah

juga sangat kebingungan.

mengepung taman logistik. Apa mungkin ayah Xavier yang mengeluarkan perintah?” gumam Amanda. Melihat

ayah Xavier bisa mengeluarkan perintah ini, dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255