Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 462
Bab 462 Terungkap
Prasangka buruk terhadap seseorang tidak akan bisa menghilang semudah itu.
Dalam lubuk hati Desi, dia tetap meragukan ucapan Ardika yang menyatakan bahwa dirinya yang telah menggerakkan pasukan ke sini.
Biarpun tadi dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri Prananda memberi hormat kepada Ardika, dia tetap merasakan hal itu bagaikan ilusi belaka.
Kebetulan, dia mendengar ucapan Tina pada Thomas tadi.
Oleh karena itu, sama seperti Tina, dia juga mengira pasukan ini digerakkan oleh Thomas.
“Bibi, mengenai hal ini…” kata Thomas sambil melemparkan sorot mata rumit kepada Ardika.
Tina tidak menghubunginya, dia sama sekali tidak mengetahui masalah ini.
Setelah Ardika mengeluarkan perintah untuk menggerakkan pasukan, dia baru tahu adik sepupunya ditahan di sini.
Namun, kalau di saat seperti ini dia membantah hal tersebut, bukankah kesempatannya untuk memperbaiki hubungan dengan adik sepupunya akan hilang begitu saja?
Ardika menyadari situasi sulit Thomas, dia pun berinisiatif untuk membantu bawahannya. “Ya, benar. Thomas yang menggerakkan pasukan.”
“Kalau begitu, kenapa tadi kamu mengatakan kamu sendiri yang menggerakkan pasukan ke sini? Kamu berbohong lagi!”
Secara naluriah, Desi langsung marah besar pada Ardika.
Thomas juga tidak mengerti mengapa hal ini bisa membuat Desi semarah itu pada Ardika.
Namun, dia juga tidak berani membiarkan Ardika menghadapi amarah ibu mertuanya. Karena itulah, dia buru–buru menjelaskan, “Bukan begitu, Bibi….”
menyelesaikan kalimatnya, dia sudah disela oleh
Serambi. Setelah menerima informasi ini, Thomas langsung menggerakkan pasukan ke sini. Oleh karena itu, bukankah nggak masalah kalau aku mengatakan aku yang menggerakkan
tidak masalah.
lain, sebenarnya semua
melintas di mata Desi.
+15 BONUS
berharap Ardika benar–benar memiliki relasi
tempur.
dia sendiri yang
pandangannya terhadap Ardika, karena “kesalahpahaman” ini sudah diluruskan,
kali ini Luna dan Tina bisa diselamatkan berkat kakak
melakukan hal seperti ini, kamu nggak bisa melakukan
yang tidak masuk di akal itu, Ardika sudah terbiasa.
sepatah kata pun.
dan baik–baik saja sudah cukup
menyerah untuk mendapatkan Luna, saat ini
tatapan ketakutan, tetapi sekarang sorot matanya
tentu saja dia tidak perlu takut pada Ardika
dari Ardika kembali menyelimuti
berbinar ketika
Luna adalah adik sepupu
Luna dan Tina, maka dia akan memiliki
indah sudah tebersit dalam
tertimpa masalah
berkata, “Jangan khawatir, sebagai kakak sepupumu. aku nggak akan duduk diam
About Menantu Pahlawan Negara by Sarjana - Chapter 462
Menantu Pahlawan Negara by Sarjana is the best current series of the author Sarjana. With the below Chapter 462 content will make us lost in the world of love and hatred interchangeably, despite all the tricks to achieve the goal without any concern for the other half, and then regret. late. Please read chapter Chapter 462 and update the next chapters of this series at booktrk.com