Bab 485 Alden Tidak Mati

“Eh? Apa–apaan ini? Apa yang sedang dilakukan oleh menantu idiot Keluarga Basagita itu?”

“Penyakit idiot itu pasti kumat lagi. Apa dia pikir Tuan Alden bisa hidup kembali dan menyelamatkannya?

Tindakan Ardika ini benar–benar di luar perkiraan semua orang dan menjadi bahan tertawaan semua orang.

Mereka mengira saking ketakutannya, penyakit gila Ardika kumat lagi dan masih menaruh harapan pada Alden yang sudah mati.

Semua orang tahu menantu Keluarga Basagita ini berasal dari rumah sakit jiwa.

Jadi, semua orang tidak heran kalau Ardika melakukan tindakan gila apa pun.

“Ardika, jangan menggila di sini!”

Mendengar kata–kata tidak sopan yang dilontarkan oleh Ardika pada Alden, ekspresi Tina juga berubah menjadi muram.

Rohan juga berkata dengan nada mengejek, “Ardika, jangan buang–buang waktu lagi. Alden sudah mati, dia benar–benar sudah mati!”

Biarpun ada dewa yang turun dari langit untuk menyelamatkan Alden, orang yang sudah terkena racun kuno Billy tidak akan bisa terselamatkan lagi!

Ardika tidak memedulikan ucapan Rohan. Tiba–tiba, dia menarik seorang ahli bela diri Grup Lautan Berlian yang sedang mengepungnya.

“Apa yang sedang kamu lakukan?!”

Ahli bela diri itu terkejut sekaligus marah, tetapi dia mendapati dirinya sama sekali tidak mampu memberikan perlawanan terhadap Ardika.

Ardika merampas sebilah pisau di pinggang orang itu, lalu melemparkan pisau tersebut.

“Syuu!”

pisau itu tampak melesat membelah udara

di celah peti mati yang berisikan mayat Alden.

peti mati yang sangat berat itu langsung

terjatuh ke lantai dan mengeluarkan

+15 BONUS

keras itu, sebilah pisau berkualitas bagus langsung berubah menjadi setumpuk gulungan besi yang sudah

belakang tanpa menunjukkan ekspresi apa pun, saat ini tiba–tiba menoleh ke arah Ardika. Samar–samar, ekspresi terkejut bahkan tampak di wajahnya.

membuka sebuah peti mati yang tersegel dan berjarak belasan meter

yang ditunjukkan oleh pria itu, serta kemampuannya dalamn mengendalikan

memiliki penglihatan tajam seperti

orang–orang lainnya, Ardika melakukan tindakan yang sangat tidak sopan pada seseorang yang sudah mati dan memiliki identitas terhormat seperti Alden di acara peringatan

yang mereka sebut dengan Tuan Alden tidak bisa tenang

peti matinya

yang dituangkan ke dalam api,

Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?! Aku akan membunuhmu!”

yang memiliki identitas rendah sepertimu menghancurkan peti mati Tuan Alden! Kamu pasti akan mati! Nggak ada seorang pun

Grup Lautan Berlian itu, bahkan saat ini Tina juga melemparkan sorot

ingin sekali membunuh

Ardika ini menarik kebencian yang lebih dalam dibandingkan kemunculan Rohan di

peringatan kematian Alden.

kamu benar–benar kasihan. Bahkan mati pun,

oleh seorang

kelak kamu akan lahir di

penghinaan seperti ini!”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255