Bab 486 Dokter Genius Vrenzent

“Ayah, apa yang terjadi pada Ayah?”

Tina segera menghampiri Alden dan memapah ayah angkatnya itu keluar dari peti mati bersama beberapa anggota lama Aliansi Lautan Berlian lainnya.

“Nanti baru kita bicarakan lagi.”

Alden

segera mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan menangkupkan tangannya di hadapan Ardika. “Aku benar–benar minta maaf. Aku bukan nggak ingin keluar, tapi peti matiku tersegel. Aku belum sempat meminta orang untuk membukanya.”

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, “Karena kamu sudah keluar, tangani urusanmu sendiri. Aku hanya menunggu penjelasan darimu.”

Tina dan yang lainnya melemparkan sorot mata kebingungan ke arah Ardika.

Walaupun hati mereka dipenuhi oleh berbagai pertanyaan, tetapi paling tidak saat ini mereka sudah menyadari satu hal.

Tujuan tindakan Ardika tadi bukan untuk menghancurkan peti mati, melainkan mengeluarkan Alden dari dalam peti mati.

Rohan menunjuk Alden seperti melihat hantu dan berkata, “Alden, kamu, kamu

Alden berkata dengan acuh tak acuh, “Sangat aneh, bukan? Jelas–jelas aku sudah terkena racun kuno. seharusnya aku sudah mati, mengapa aku bisa hidup kembali?”

Rohan tidak bersuara, ekspresi gelisah tampak jelas di wajahnya.

Dia memang tidak mengerti mengapa hal seperti itu bisa terjadi.

Saat ini, tiba–tiba Alden berteriak dengan suara lantang. “Tuan Vrenzent, di mana kamu?”

Di antara kerumunan, tiba–tiba seorang pria tua yang mengenakan jubah panjang berjalan keluar.

Dokter genius nomor satu di

orang yang berada di aula besar

sudah mengenali identitas pria tua itu.

sadarkan diri di lantai, lalu berkata dengan hormat sambil menangkupkan tangannya, “Tuan Vrenzent, tolong selamatkan temanku. Terima kasih

“Nggak masalah.”

Setelah memeriksa

+15 BONUS

seperti Tuan Alden, Tuan Titus juga terkena racun

penyebab dia keracunan terlebih dahulu,

dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri proses

tak sadarkan diri.

saat ini, dia masih belum

saat ini, tiba–tiba Ardika berkata dengan acuh tak acuh, “Racun

bersih, lalu penyebab racun kumat adalah tiga buah

kamu bisa mengetahuinya?”

ke arah Ardika, dia tampak

“Tuan Alden, Tuan Ardika yang memperingatkanku bahwa aku sudah

keracunan.”

Ternyata pemuda

berjalan menghampiri baskom perunggu berisi air itu dan mengamatinya sejenak, lalu mengambil tiga buah dupa yang dinyalakan

Tuan Titus baru saja keracunan, racunnya masih belum memasuki paru–parunya dan belum merusak pembuluh

“Terima kasih banyak!”

Alden menangkupkan tangannya.

membunuh yang kuat langsung terpampang nyata di wajah Rohan.

Tarman, hentikan dia!” teriaknya dengan penuh

kesempatan dalam kesempitan. Setelah Titus sadar kembali,

antara kami.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255