Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 498
Bab 498 Permintaan Maaf Secara Terbuka
Sambil berlutut. Tuan Besar Basagita memberi penjelasan dengan terbata–bata. “Maaf…
… maaf semuanya. Aku bersalah. Aku hanya berbicara omong kosong, aku nggak mengendalikan mulut sialanku ini dengan baik!”
Satu demi satu tamparan dia layangkan ke wajahnya sendiri.
Sementara itu, anggota Keluarga Basagita lainnya sudah gemetaran saking ketakutannya. Tidak ada seorang pun yang berani maju untuk menghentikan Tuan Besar Basagita.
“Huh! Berani–beraninya kamu bersikap nggak sopan pada Tuan Alden! Apa kamu pikir hanya dengan menampar dirimu sendiri saja, maka masalah sudah selesai?”
“Tuan Besar Basagita, aku serius saat memintamu untuk menyiapkan peti mati untuk dirimu sendiri tadi. “kata Bromo dengan ekspresi ganas.
Begitu mendengar ucapan Bromo, Tuan Besar Basagita makin ketakutan sampai–sampai jiwanya seakan -akan sudah meninggalkan raganya.
Saat ini, Ardika yang dari tadi hanya menyaksikan Tuan Besar Basagita menampar wajahnya sendiri merasa sangat senang. Tiba–tiba, dia berkata dengan dingin, “Sudah cukup, Bromo! Jangan lupa tugas kalian datang ke sini!”
Begitu Ardika selesai berbicara, Tuan Besar Basagita yang sedang berlutut di lantai langsung
menegurnya dengan marah, “Ardika, diam kamu! Siapa yang mengizinkanmu berbicara kepada Tuan Bromo seperti itu?!”
“Cepat berlutut dan meminta maaf pada Tuan Bromo! Mungkin kamu ingin mati, tapi kami nggak ingin mati!”
Wisnu dan yang lainnya juga menegur Ardika dengan marah.
sorot mata Ardika berubah
tahu begitu, dia tidak akan membuka mulutnya untuk membantu Tuan Besar Basagita, melainkan membiarkan pria tua itu menampar diri sendiri beberapa kali
mata dingin ke arah Ardika. Ekspresi mereka tampak berubah, seolah–olah
senang, sedangkan anggota Keluarga Basagita lainnya juga tertawa
pria itu seolah telah menjadi target menggantikan
tindakan Bromo dan yang lainnya selanjutnya malah membuat semua orang tercengang seakan -akan tidak memercayai apa yang
“Brak!”
+15 BONUS
semua orang. Bromo dan yang lainnya
meminta maaf karena telah menuduh Tuan Ardika membunuh Tuan Alden dan
Grup Lautan
tua yang diagungkan dan dihormati
berlutut di hadapan Ardika dan Luna
luar
sekeluarga juga
mata terkejut ke arah Ardika.
mungkin ucapan Ardika tadi benar
apa Edrik benar–benar sudah bunuh diri? Lalu,
dalam posisi berlutut
dari Alden, dia tidak akan melakukan hal
berkata dengan nada tidak senang, “Edrik si bajingan itu mencoba untuk membunuh Tuan Alden,
untuk mengundurkan diri.
dan menyodorkannya kepada Ardika dengan agak kesal. “Ini adalah
Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 498 TODAY
The novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana has been updated Chapter 498 with many unexpected details, removing many love knots for the male and female lead. In addition, the author Sarjana is very talented in making the situation extremely different. Let's follow the Chapter 498 of the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana HERE.
Keywords are searched:
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 498
Novel Menantu Pahlawan Negara by Sarjana by Sarjana